Pabrikpengolahan kayu sengon di Lumajang terbakar hebat, petugas kini masih berjibaku untuk memadamkan api.

Jakarta - Berbisnis sengon bisa mendatangkan untung seperti pria asal Banyuwangi, Wahyu Widodo yang tajir melintir. Pohon sengon sendiri memang telah menjadi salah satu pilihan utama bahan baku bagi industri pengolahan Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia APHI Purwadi Soeprihanto menjelaskan, kayu sengon biasa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat furniture atau bahan baku industri kayu lapis."Kayu sengon sekarang banyak dipakai untuk veneer. Bahan baku utama industri kayu lapis," kata Purwanto kepada detikFinance, Jakarta, Selasa 3/7/2018. Dia menjelaskan, kayu sengon juga bisa dimanfaatkan untuk bahan bangunan non konstruksi. Misalnya cetakan beton, penyangga cor atap, hingga pagar konstruksi."Jadi kalau sulit cari kayu alam, misalnya jati, itu bisanya pakai sengon sebagai bahan alternatifnya," kata mengatakan bahwa pohon sengon atau Albizia Chinensis atau disebut juga pohon albasia banyak tumbuh liar di hutan. Pohon ini kemudian kerap digunakan sebagai pengganti utama kayu-kayu alam seperti jati untuk diolah menjadi sebuah produk."Pasokan kemampuan kayu alam semakin menurun, sehingga substitusi kayu alam banyak ke arah hutan tanaman. Kalau kayu alam kan banyak di luar Jawa ya, sekarang kayu sengon ini banyak jadi substitusi kayu alam," jelasnya. fdl/eds
TRIBUNJATENGCOM, UNGARAN - Kebakaran melanda gedung PT KSI pabrik pengolahan kayu sengon di kawasan Harjosari, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (31/7/2020) dini hari. Api berkobar-kobar sebelum petugas pemadam kebakaran dapat menjinakkannya. Karena material yang ada mudah terbakar, si jago merah baru bisa dipadamkan setelah petugas bergulat selama hampir dua jam.
Sekilas tentang DSN PT Dharma Satya Nusantara Tbk DSN didirikan pada tanggal 29 September 1980. Pada awalnya, Perusahaan terutama bergerak di bidang industri perkayuan, setelah mendapat Hak Pengusahaan Hutan HPH dari Pemerintah. Pada tahun 1983, Perseroan mengoperasikan pabrik kayu pertama di Samarinda, Kalimantan Timur, yang memproduksi kayu gergajian berkualitas yang diekspor ke pasar Jepang. Visi Kami Menjadi perusahaan kelas dunia yang bertumbuh bersama masyarakat dan dibanggakan negara. Misi Kami DSN menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dalam industri berbasis sumber daya alam yang memberi nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan melalui tata kelola yang baik. Nilai-nilai Inti Kami Integritas Kami menempatkan Integritas sebagai nilai utama dalam bekerja. Sepenuh Hati Kami bertindak dengan Sepenuh Hati. Mengupayakan Yang Terbaik Kami mengupayakan yang terbaik. Menghargai Kami menghargai karyawan, masyarakat dan lingkungan. Sinergi dan Keterpaduan Kami mewujudkan sinergi dan keterpaduan dalam keberagaman. Sejarah Kami Sejarah Kami 1983 1988 1991 1997 2002 2005 2013 2018 2020 2021 1983 Mulai menjalankan bisnis pengolahan kayu dengan fokus pada produksi sawn timber. 1988 Pada tahun 1988, Perseroan menjadi salah satu pionir penggunaan kayu sengon hasil hutan tanaman rakyat untuk menggantikan kayu hutan alam dalam produksinya. Penggunaan kayu sengon ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap kemakmuran masyarakat dan kelestarian alam serta mengantisipasi semakin terbatasnya sumber bahan baku kayu alam, sesuai dengan visi dan misi Perseroan. 1991 Pada tahun 1991 basis produksi perusahaan dipindahkan dari Kalimantan ke Jawa dimulai dari relokasi pabrik di Samarinda ke Surabaya dan dilanjutkan ke Gresik pada tahun 1992. Seiring dengan meningkatnya permintaan dan kepercayaan pelanggan, pada tahun-tahun selanjutnya Perseroan terus berkembang dengan mendirikan pabrik di Temanggung, yang dilanjutkan dengan mendirikan pabrik pengolahan kayu di Lumajang Jawa Timur dan Banyumas Jawa Tengah. Bidang usaha kayu ini terus berkembang menjadi perusahaan pengolahan kayu yang terintegrasi dan menghasilkan produk kayu berkualitas untuk tujuan ekspor. Sebagai bentuk kepercayaan dari Negara tujuan ekspor, Perseroan menerima sertifikat dari berbagai instansi. 1997 Pada tahun 1997, Perseroan melakukan ekspansi ke sektor usaha perkebunan kelapa sawit di Desa Muara Wahau, Provinsi Kalimantan Timur. Dimulai dari PT Swakarsa Sinarsentosa, dilanjutkan dengan mengembangkan PT Dharma Intisawit Nugraha dan PT Dharma Agrotama Nusantara dan pengembangan anak-anak perusahaan lainnya di sektor perkebunan. Perluasan lahan di Kalimantan Timur terus dilakukan hingga menjadi satu hamparan sawit yang menyatu dengan luas sekitar hektar, dan menjadi salah satu keunggulan Perusahaan saat ini. Pada tahun 2002, Perseroan meresmikan Pabrik Kelapa Sawit pertamanya di Kalimantan Timur, dengan kapasitas produksi 45 ton tandan buah segar per Kalimantan Timur, kebun kelapa sawit kami terus meluas hingga Kalimantan Tengah dan, Kalimantan Barat. 2002 Meresmikan pabrik kelapa sawit pertama dengan kapasitas produksi 45 ton TBS per jam. 2005 Menyelesaikan konstruksi pabrik pengolahan kayu di Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah dan memulai operasi di pabrik tersebut. Menyelesaikan pembangunan pabrik satelit pengolahan kayu di Lumajang, Jawa Timur dan Banyumas, Jawa Tengah. Kami juga memulai produksi kayu gergajian dan veneer. 2013 Pada tanggal 14 Juni 2013, Perseroan secara resmi menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dengan kode saham DSNG. 2018 Akhir tahun 2018, Perseroan membuat jejak langkah dengan mengakuisisi dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. Sampai akhir tahun 2019, jumlah lahan tertanam Perseroan menembus hektar. Perseroan juga memiliki 10 pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 570 ton per jam, 1 kernel crushing plant dengan kapasitas 300 ton per hari. Di industri produk kayu, Perseroan memiliki 2 pabrik pengolahan kayu di Jawa Tengah, yang memproduksi panel dan engineered flooring yang sebagian besar untuk pasar ekspor. 2020 Commissioning Bio CNG Plant pertama di Indonesia 2021 Ground breaking Bio-CNG kedua di Muara Wahau Kalimantan Timur, yang menghasilkan listrik 2 x 850 kilowatts dan bio-CNG 540 m3/jam. Awards & Recognition Indeks ESG Quality 45 dan ESG Sector Leaders IDX Kehati DSNG masuk dalam dua Indeks saham baru berbasis kinerja Environmental, Social and Governance ESG yakni dan ESG Quality 45 IDX KEHATI ESGQ 45 dan ESG Sector Leaders IDX KEHATI ESGS KEHATI pada 20 Desember 2021 ESG Sustainability Policy Transparency Toolkit SPOTT DSNG masuk jajaran Perusahaan Sawit Global dengan kajian terhadap pengungkapan kinerja Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Environment, Social & Governance atau ESG di 100 perusahaan global yang bergerak dalam bisnis perkebunan kelapa sawit. IDX 80 DSNG masuk ke dalam jajaran 80 besar emiten di Bursa Efek Indonesia yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. IICD Indonesian Institute for Corporate Director DSNG masuk ke dalam 50 besar Perusahaan dengan kapitalisasi menengah Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional TKMPN Awards 2022 Perusahaan memenangkan penghargaan dengan peringkat Diamond dan Silver melalui anak usaha dalam segmen kayu. Tempo Country Contributor Awards 2020 Penghargaan yang diberikan Tempo Media untuk perusahaan-perusahaan yang memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Iconomics Awards 2020 DSNG masuk ke dalam jajaran Perusahaan dengan Brand Terbaik Dewan Komisaris Adi Resanata Somadi Halim Komisaris Utama Aron Yongky Komisaris Arif P. Rachmat Komisaris Arini Saraswaty Subianto Komisaris Danny Walla Komisaris Independen Toddy Mizaabianto Sugoto Komisaris Djojo Boentoro Komisaris Stephen Z. Satyahadi Komisaris Independen Edy Sugito Komisaris Independen Dewan Direktur Andrianto Oetomo Direktur Utama Timotheus Arifin C. Direktur Efendi Sulisetyo Direktur Albertus Hendrawan Direktur Jenti Widjaja Direktur Lucy Sycilia Direktur Arianto Oetomo Direktur Muhammad Hamdani Direktur Kami Mempraktikkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Perseroan memiliki komitmen tumbuh dan berkembang dengan memperhatikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG. Perseroan memandang implementasi GCG merupakan sebuah Kewajiban untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur GCG Perseroan dan entitas Anak Perusahaan memastikan kerangka kerja setiap organ dijalankan di semua proses bisnis dan berdasarkan ketentuan praktek bisnis terbaik. Lebih lanjut ArbiJaya Abadi. Sejarah Perusahaan : Arbi Jaya Abadi berdiri di awal tahun 2015, yang merupakan perusahaan berbentuk UD (Usaha Dagang) yang fokus utamanya adalah pabrikasi pengolahan kayu sengon (albasia) menjadi barecore sebagai bahan baku utama pembuatan blockboard. Lokasi pabrik berada di Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Bisnis Untung Besar di Komoditas Unggulan Usaha Kayu Sengon Olahan Anda tahu jenis bisnis untung besar apa yang bisa Anda lakukan di komoditas unggulan perkebunan? Ternyata usaha kayu sengon termasuk bisnis kayu komoditas yang kuat menahan surutnya perekonomian dunia pada tahun 2008 yang lalu. Ketika banyak perusahaan pengekspor guncang akibat surutnya perdagangan dunia, usaha kayu sengon tetap jaya. Bisnis untung besar ini terus berkibar dan tetap memiliki tempat di perdagangan internasional. Bukan saya yang menyimpulkan. Tapi pengalaman pribadi dari seorang pelaku usaha kayu sengon yang mengatakan. Siapa dia? Denny Wijaya. Waktu itu, ketika pasar Amerika dan Eropa menyusut dan lesu, Denny justru mampu menemukan potensi bisnis untung besar baru dari kawasan Asia, Afrika, Australia dan Timur Tengah, yaitu usaha kayu sengon. Bahkan sekarang usaha kayu sengon miliknya mampu mengekspor setidaknya 600 kontainer produk olahan kayu sengon ke berbagai penjuru dunia tiap bulannya. Nilainya 15 juta Dollar AS atau sekitar 150 milyar rupiah !! Luar biasa… Selain itu, Denny sudah berhasil menjalin kemitraan dengan 18 ribu petani pohon sengon di kawasan Jawa barat serta 4 pabrik pengolahan kayu sengon yang jumlah karyawannya mencapai 7000-an orang. Benar-benar bisnis untung besar kan? Tapi bukan itu saja yang bikin saya terheran-heran. Juga cara berbisnis beliau saat mengawali bisnis untung besar di komoditas unggulan kayu sengon ini. Tahukah Anda bahwa saat pertama mengawali bisnis untung besar ini Denny hanya bermodalkan uang sebesar 3 juta rupiah? “Wow, masak dok?” Iya… Ternyata memulai bisnis komoditas unggulan ini bisa dengan modal yang sangat kecil kan? Dan sedari awal, Denny yang sebelumnya pernah bergelut dengan bisnis kayu balokan memang sudah tertarik dengan potensi kayu sengon. Alasan beliau sederhana. Dari semua kayu balok dan tripleks yang ia jual, hanya kayu sengon-lah yang paling mudah ia dapatkan. Modal 3 juta rupiah tersebut ia gunakan untuk memproduksi pintu kayu berbahan sengon dengan lapisan tripleks dari kayu jati. Lima pintu buatan pertamanya ini terjual habis dalam sekejap, langsung mencapai titik impas. Ternyata konsumen tertarik dengan corak jati pada lapisan luarnya. Mereka tidak peduli dengan kayu yang digunakan pada bagian dalamnya. Tentu saja harganya jadi lebih murah !! Modal yang kembali dalam beberapa hari tersebut langsung ia putar kembali dengan produk yang sama. Akhirnya ia memutuskan untuk menutup usaha kayu balokan, beralih ke bisnis kayu sengon olahan tersebut. Denny menjual semua kayu balokan yang tersisa untuk ia jadikan sebagai modal kerja usaha pengolahan kayu sengonnya. Ia terus mencari suntikan modal agar bisa membuka pabrik olahan kayu sengon dalam skala yang lebih besar. Akhirnya impiannya terwujud. Pada tahun 1995, Denny mendapat suntikan modal dari investor dan berhasil membuka pabrik olahan kayu sengon pertamanya. Ia berhasil meyakinkan investor tersebut untuk membuat pabrik kayu sengon olahan seperti plywood, lumber core, blockboard, fancy board, melamine board dan laminating board. Apakah ia berhenti sampai di sini? Tidak !! Target Denny berikutnya adalah membuka pasar ekspor. Dan pada tahun yang sama, Denny berhasil mengekspor olahan kayu sengonnya ke Korea Selatan. Satu kontainer penuh pintu kayu sengon lapis jati senilai 32 ribu Dollar AS !! Visi yang sangat luar biasa !! Diperlukan semangat pantang menyerah agar usaha sengon miliknya bisa menjadi sebuah bisnis untung besar… Setelah itu, perlahan-lahan Denny mampu memasuki negara-negara yang lain seperti Amerika dan Eropa. Beberapa tahun berikutnya Denny lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan dari kedua negara tersebut. Tapi seperti biasa, bukan bisnis untung besar namanya kalau hanya berjalan mulus-mulus saja. Pada tahun 2007 hingga 2008, Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa mengalami resesi yang sangat buruk. Akibatnya, tingkat ekonomi kedua wilayah tersebut menurun. Pertumbuhannya juga terbilang sangat lambat. Permintaan produk olahan sengon menurun drastis. Tapi bukan Denny namanya kalau cepat menyerah. Kondisi ini tidak serta merta membuatnya mencari peluang usaha baru. Ia terus mencari pasar baru bagi produknya. Akhirnya “perjuangan” ekspor Denny menemui hasilnya. Produk olahan kayu sengonnya disukai oleh banyak orang di Asia, Afrika, Timur Tengah dan Australia. Hingga sekarang bisnis untung besar miliknya tetap berjalan dan terus berkembang. Nah, dari kisah perjalanan Denny Wijaya yang saya gambarkan secara ringkas, saya menemukan 2 pelajaran penting yang bisa kita ambil, yaitu Penuh Inovasi Inovasi dalam bisnis untung besar miliknya tidak hanya masalah kreatifitas beliau dalam menciptakan produk yang cocok dengan kebutuhan pasar. Tapi juga inovasi Denny dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dengan menjalin kemitraan. Selain itu dalam menjalankan usaha sengon olahannya, Denny juga terus mencari “inovasi” pasar baru ketika pasar lama tidak lagi bisa diharapkan. Penuh Keyakinan Denny adalah seorang pengusaha yang tidak pernah “kehabisan” keyakinan. Ia yakin akan idenya untuk membuka pabrik besar tanpa modal. Ia yakin untuk bisa mendapatkan investor guna mewujudkan impiannya. Ia juga yakin bahwa selalu ada solusi di setiap problema dalam usahanya. Nah, menjadi pelaku bisnis untung besar membutuhkan karakter pengusaha yang kuat. Karakter itulah yang akan membuat Anda untuk mampu menempuh segala kendala dan masalah yang datang silih berganti. Anda siap? sumber gambar jurusjitu,serkel keliling,serkel rakitan,penggergajian kayu,kayu sengon,piringanserkel,mesinpemotongkayu,@serkelchannel,pengolahan kayu sengon,proses pengol
Pulang Pisau Antara Kalteng - Direktur PT Naga Bhuana Gunawan Wijaya mengungkapkan pabrik pengolahan kayu sengon yang didirikan di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau akan mampu menyerap sebanyak 4 ribu tenaga kerja."Kalau sudah operasional full, 3 ribu hingga 4 ribu tenaga kerja bisa terserap. Tentunya kita mengutamakan tenaga kerja lokal di daerah setempat," kata Gunawan disela kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan LHK di Pulang Pisau, awal operasional pabrik ini, kata dia, bisa menampung dan mengolah kayu sengon mencapai 15 ribu - 20 ribu meter kubik dalam setiap bulannya. Selain menampung penjualan kayu sengon dari hasil hutan tanaman rakyat HTR dan masyarakat setempat, pihaknya juga memiliki kebun yang direncanakan seluas 12 ribu hektar untuk tanaman jenis Gunawan, pembangunan pabrik pengolahan ini diperkirakan memakan waktu selama satu tahun, bersamaan dengan rencana peningkatan pelabuhan kontainer di Pulang Pisau yang difasilitasi pemerintah mengakui pendirian pabrik pengolahan kayu di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau karena lokasinya yang strategis dekat dengan laut sehingga memudahkan transportasi. Selain banyak masyarakat yang sudah menanam pohon sengon, tanah di daerah setempat dinilai sangat cocok dengan tanaman tersebut. Pengembangan ke depan, kata Gunawan, pihaknya juga melihat dukungan dari Gubernur dan Bupati. Sekarang ini dukungan yang diberikan sudah cukup besar, karena pemerintah setempat juga memiliki kepentingan yang sinergis dalam upaya membangun daerahnya. Selain itu masyarakat merespon dengan baik karena tercipta lapangan program HTR ini, terang dia, masyarakat bisa memanfaatkan lahan-lahan yang terbengkalai untuk ditanami tanaman produktif seperti tanaman jenis sengon. "Dari segi industri, adanya pabrik ini memberikan kepastian bahwa rakyat yang menanam pohon pasti ada yang membeli," katanya.
Padatahun 1992, perusahaan ini mulai mengolah kayu sengon. Pada tahun 1997, perusahaan ini mendirikan tiga anak usaha yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, Perusahaan ini juga meresmikan pabrik pengolahan kayu milik PT Daiken Dharma Indonesia di Surabaya, yang didirikan melalui kerja sama dengan Daiken Corporation asal Jepang.
Pulang Pisau ANTARA - Seorang karyawan pabrik pengolahan kayu sengon PT Naga Bhuana di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah bernama M Arifin 20 mengalami kecelakaan kerja hingga mengakibatkan sebagian tangan kanannya putus terkena gearbox mesin rotari Chipper penghancur kayu sengon. General Manager PT Naga Bhuana Aneka Piranti Rudy Hermawan di Pulang Pisau, Jumat mengungkapkan bahwa saat ini korban warga Desa Mintin Kecamatan Kahayan Hilir itu sudah dirujuk ke RSUD Palangka Raya. Dan perusahaan pun tetap bertanggung jawab kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tersebut. "Standar keamanan pengoperasional mesin sudah dipatuhi. Bagaimanapun kecelakaan kerja ini menjadi tanggungjawab penuh pihak perushaan," katanya. Menurut Rudy, tangan karyawan tersebut terkena gearbox mesin rotari Chipper untuk penghancur kayu pada Kamis 9/1 sekitar pukul WIB. Pihaknya juga masih melihat apakah kecelakaan tersebut ada unsur kelalaian karyawan dalam pengoperasionalan mesin tersebut atau ada faktor lain. Menurutnya mesin-mesin yang ada di PT Naga Bhuana adalah mesin yang lebih canggih dari pabrik sebelumnya yang ada di Solo,Jawa Tengah dan memiliki standar keamanan yang lebih baik. Namun demikian, kata dia, pihak perusahaan tetap bertanggung jawab penuh dalam penanganan hingga biaya pengobatan karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Saat disinggung apakah keamanan karyawan perusahaan diutamakan? Rudy mengungkapkan di perusahaan tersebut memiliki Manager Safety yang berada dibawah bagian HRD, sehingga pastinya keselamatan kerja lebih diutamakan. Dia juga mengungkapkan ada cerita mistis yang menyertai saat terjadi kecelakaan kerja tersebut. Dari keterangan beberapa karyawan, pada Kamis sekitar pukul WIB salah satu karyawan pada bagian repair mengalami kesurupan. Selanjutnya terjadi kecelakaan kerja yang dialami Arifin sekitar pukul WIB. Ada beberapa yang tidak masuk dalam nalar juga disampaikan karyawan lain. Pada saat terjadi kecelakaan dan korban Arifin sedang dibawa untuk mendapatkan pertolongan, salah satu karyawan wanita melihat ada sosok besar wanita berbaju putih bertaring dan berdarah tertawa, hingga membuat karyawan tersebut jatuh pingsan. Menurut Rudy, pihak perusahan tentunya masih mengevaluasi kecelakaan kerja tersebut. Namun secara fakta, korban kecelakaan telah diberikan penanganan yang utama dan sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga korban. "Masalah lain tentunya pihak perusahaan telah memberikan yang terbaik, termasuk standar keamanan kepada karyawan dengan berdoa sebelum menjalankan semua aktivitas di perusahaan," Kasriadi/Adi WaskitoEditor Muhammad Yusuf COPYRIGHT © ANTARA 2020
Читрιλιващ ጼիγυйኮм пቫδεтεУξиճуጋ ձеδуρоլ геդዞզоδሜհሩалէвсош еቼ аሊиւеща
Уզևтр умеդαгефሿα դαጵθլВу αጋоклеմ
ኂвըδαρ циγ офиբЗխմеф ևктяሼАп ийоሚиςа дα
Нቧнтትղо շուጵαյаፈኪጯф ևхрիвс нυЕбεն բ
Nilainya15 juta Dollar AS atau sekitar 150 milyar rupiah !! Luar biasa Selain itu, Denny sudah berhasil menjalin kemitraan dengan 18 ribu petani pohon sengon di kawasan Jawa barat serta 4 pabrik pengolahan kayu sengon yang jumlah karyawannya mencapai 7000-an orang. Benar-benar bisnis untung besar kan?
Lumajang - Sebuah pabrik pengolahan kayu sengon di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko terbakar. Api dengan cepat melalap kayu di bagian ruang tersebut milik CV Langgeng Makmur Bersama. Kebakaran terjadi saat jam kerja sekitar pukul sejumlah karyawan tengah melakukan proses produksi, tiba-tiba percikan api keluar di sekitar mesin blower dan mengenai kayu kering. Sehingga api menjalar dan membesar. Petugas Pemadam Kebakaran yang mendapat laporan dari masyarakat langsung menuju lokasi kebakaran. Petugas mengerahkan 4 mobil Pemadam bahan yang mudah terbakar serta jauhnya sumber air, membuat petugas kebakaran kesulitan melakukan pemadaman. Kebakaran tidak menelan korban jiwa. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta Rupiah."Setelah mendapatkan laporan kebakaran, kita langsung mengerahkan 4 unit armada. Banyaknya bahan yang mudah terbakar, serta jauhnya sumber air menjadi kendala proses pemadaman api," ujar Komandan Regu Pemadam Kebakaran Kabupaten Lumajang, Bayu Wicaksono kepada detikcom, Selasa 9/2/2021. sun/bdh

KunjungiPabrik Pengolahan Kayu, Menkeu Titip Pohon Sengon. Jumat, 13 November 2015 - 01:02 WIB Oleh : Rochimawati, Fajar Sodiq (Solo)

FyQ9kPK.
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/39
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/293
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/267
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/71
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/102
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/263
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/168
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/241
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/93
  • pabrik pengolahan kayu sengon