Pengertiankemampuan membaca intensif yakni kemampuan memahami secara detail isi bacaan secara lengkap, akurat dan kritis pada suatu fakta, konsep, pendapat, gagasan, pengalaman, perasaan dan pesannya. Saat membaca beberapa pembaca biasanya membaca hanya satu atau hanya beberapa bacaan yang ada. Hal ini bertujuan agar menumbuhkan dan mengasah
Membaca Intensif dan Ekstensif – Membaca intensif disebut teknik membaca untuk belajar. Kemampuan membaca secara intensif memungkinkan pembaca untuk memahami teks, dan dapat menjadi kritis, interpretatif atau evaluatif pada tingkat lateral. Pada aspek kognitif, kemampuan membaca secara komprehensif dapat dikembangkan dengan teknik membaca intensif. akan menyampaikan materi pembelajaran dengan judul Membaca Intensif dan Ekstensif. Dimana materi pembelajaran ini akan diulas berdasarkan Pengertian, Karakteristik dan Contoh. Pendapat Meliyawati tentang apa yang dimaksud dengan membaca ekstensif adalah membaca luas, yaitu survei, membaca sekilas dan membaca datar. Tampilan adalah bacaan yang membuat kita melihat dengan cepat, menunjukkan materi tertulis, mencari makna dan mendapatkan datar adalah membaca untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang Anda membaca survei, pertama-tama bacalah apa yang akan kita selidiki dengan melihat judul-judul di buku mereka dan kemudian meninjau atau memeriksa diagram skematik yang dimaksud. Sementara itu, dengan membaca pendapat dari Indrastuti secara luas, sebanyak mungkin teks harus dibaca dalam waktu sesingkat mungkin. Tujuan dari bacaan yang luas adalah untuk dengan cepat memahami isi bacaan penting. Bacaan luas dapat dilakukan sebagai berikut. Baca paragraf pertama dan terakhir. Biasanya masalah utama muncul di kedua periksa petunjuk lain untuk informasi yang dibahas dalam topik yang sama dari berbagai banyak bacaan pada topik yang judul bacaannya. Setelah membaca teks bacaan secara luas, masalahnya dibahas. Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan bahwa masalah di antara kedua pengukuran serupa. Cara untuk mendapatkan kesamaan masalah adalah sebagai berikut. Daftar masalah untuk setiap cerita menentukan masalah utama untuk setiap masalah dan simpulkan kesamaan masalahnya. Ada dua hal yang bisa Anda cari dengan membaca secara detail. Selesaikan masalah dengan lebih dari satu persamaan dan perbedaan dalam informasi di beberapa teks pada topik yang sama. Pengertian Membaca Intensif Pendapat Meliyawati adalah bahwa membaca intensif adalah program kegiatan membaca yang dilakukan dengan cermat. Dalam kegiatan membaca ini, siswa hanya membaca satu atau lebih pilihan dari bahan bacaan yang tersedia. Program membaca intensif adalah upaya untuk memperluas dan meningkatkan keterampilan membaca kritis. Sementara itu, Indrastuti percaya bahwa membaca intensif adalah teknik membaca yang cermat. Teknik membaca intensif membutuhkan ketelitian dan akurasi. Dengan akurasi ini, Anda dapat memahami konten bacaan dengan benar. Tujuan membaca intensif adalah agar pembaca memahami semua yang disajikan dalam bacaan. Karena itu, pembacaan intensif dapat dilakukan dengan cara berikut. Perhatikan hal-hal yang penting untuk membaca dan masalah yang ada saat masalah yang diterima untuk setiap kalimat dengan seksama dari awal hingga akhir bacaan. Karakteristik Membaca Intensif Untuk membaca intensif ini sendiri memiliki karakteristik yang meliputi Tujuan membaca intensif adalah untuk mengembangkan keterampilan membaca dengan detail yang menekankan pada memahami kata-kata, mengembangkan kosa kata, kalimat, dan memahami seluruh isi kegiatan ini, siswa belajar membaca kalimat dalam teks dengan cermat dan dengan konsentrasi penuh untuk menentukan apakah mereka akurat sehingga mereka dapat menemukan kesalahan struktural, kosa kata, dan penggunaan ejaan atau tanda ini juga dapat melatih siswa untuk berpikir lebih kritis, kreatif dan untuk tingkat pemahaman yang tinggi, berharap untuk mengingat untuk waktu yang relatif dengan cermat untuk sepenuhnya memahami konten dan bagian bacaan ini adalah dasar untuk pemahaman yang lebih baik dan memori yang lebih intensif tidak menggunakan metode membaca tunggal, melainkan banyak teknik membaca, yaitu pemindaian, membaca ekstensif, membaca sekilas dan teknik lainnya. Contoh Membaca Intensif dan Ekstensif Berikut inilah contoh dari keduanya, dibwah ini Contoh Membaca Ekstensif Bawaslu menekankan bahwa Panilita Pemilihan Luar Negeri PPLN di Sydney, Australia, harus melaksanakan rekomendasi pemungutan suara berikut. “PPLN harus menerapkan rekomendasi Bawaslu,” kata anggota Bawaslu Rahmat Bagja kepada wartawan di kantornya, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 24 April 2019. Bawaslu menarik kembali ancaman pidana terhadap PPLN yang melanggar aturan. “Ya, penjahat. Hati-hati dengan PPLN di Sydney jika Anda tidak ingin melakukan kejahatan,” katanya. KPU sebelumnya mengatakan bahwa Komite Pemilihan dan PPLN sepakat untuk tidak memilih setelah pemungutan suara di Sydney. “Informasi yang kami terima di Sydney adalah kesepakatan antara PPLN dan Komite Pemantau Sydney untuk tidak memilih berikutnya. Sudah ada kesepakatan,” kata komisioner KPU Wahyu Setiawan, Senin 22 April. Wahyu menekankan bahwa perjanjian untuk berhenti memilih di Sydney didasarkan pada studi. Namun Wahy tidak menjelaskan pertanyaan penelitian tersebut secara detail. “Jadi kalau orang banyak, apakah orang banyak itu pemilih atau orang banyak, kita harus memeriksanya juga. Untuk apa? Sehingga hak pilih benar-benar digunakan oleh mereka yang berhak,” katanya. Contoh Membaca Intensif Kebiasaan membela calon presiden atau legislatif selama pemilu tampaknya tersebar luas. Tapi mulailah jempol untuk perang tweet atau komentar tentang perang di media sosial. Hati-hati, itu dapat meningkatkan risiko gangguan mental! Apalagi sekarang bahwa ada semakin banyak fenomena saling klaim. Menurut psikolog dari Rumah Sakit Wangaya Kota Denpasar, Dr. I Gusti Rai Wiguna, SpKj, dapat menyebabkan gangguan mental pada orang yang sering menyelinap ke media sosial. “Tentu saja.” Jika kita larut dan menjadi terlalu terobsesi dengan sesuatu, termasuk pemilihan presiden, itu pasti akan rentan terhadap gangguan mental seperti psikosomatik dan depresi kecemasan-kecemasan, “katanya. Saat mencari dalam kasus nyata yang dia temui, ternyata juga ada meja dengan orang yang mengalami gangguan kecemasan berdasarkan hasil pemilu yang tidak memenuhi harapan para pendukung petugas pemilu. Gejala-gejalanya bervariasi dari insomnia hingga tukak lambung. “Setelah pemilihan serentak tahun ini, ada 5 kasus di mana klinik dikonsultasikan dengan depresi atau gangguan kecemasan psikosomatis yang tidak dipicu oleh mereka yang tidak menyenangkan jantung setelah pemilihan. Mereka umumnya menderita gangguan tidur, emosi ringan “Penyakit fisik seperti pusing dan mulas. Konsumsi rokok dan kopi juga meningkat seperti biasa,” pungkasnya. Demikianlah yang dapat admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Membaca Intensif dan Ekstensif. Semoga dengan materi yang sudah dibahas melalui artikel ini, dapat memberikan pemahamaan dan manfaat untuk sahabat pembaca semua. Baca Juga Cara Membuat Puisi Contoh Soal Puisi LamaVerba AktifPidato SingkatKata AsyikContoh Kalimat OposisiContoh Deduktif Induktif Bahasa JawaContoh Lauk PaukContoh Bahasa IlmiahPesan BermaknaTentang AlamBentuk ParagrafKata Kata MungkinContoh TindakanSajak Orang MiskinKata Kata CampuranPuisi LongsorContoh Surat KagumContoh Kalimat SuperlativeContoh Kalimat Eksplisit Implisit
SelanjutnyaAhmad Slamet juga menyatakan dalam proses membaca kritis dikenal tiga cara membaca, yakni: 1. membaca pada baris, yakni untuk dapat mengikhtisarkan keseluruhan bacaan dan mengenal bagian-bagian sebagai bahan pijakan yang kuat untuk memberikan penilaian terhadap isi bahan bacaan tersebut; 2. membaca diantara baris, yakni menganalisis apa yang dimaksud oleh pengarang yang sesungguhnya, khususnya yang tersirat; 3. dan membaca diluar baris, yakni untuk mengevaluasi relevansi ide-ide
Membaca Intensif – Pengertian, Ciri, Tujuan, Manfaat, Jenis & Cara Membaca – Pada kesempatan kali kami akan membahas materi Bahasa Indonesia mengenai Membaca Intensif yang dalam hal meliputi pengertian, ciri, tujuan, manfaat, jenis dan cara membaca, Nah, untuk info lebih lengkapnya. yuk simak dibawah ini Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat dan teliti terhadap teks yang dibaca. Membaca intensif ini diterapkan dalam upaya mencari informasi secara detail atau diterapkan pada pencarian informasi sebagai bahan diskusi. Pengertian lain dari membaca intensif adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam membaca dengan cermat agar memahami becaan teks dengan cepat dan tepat. Pengertian kemampuan membaca intensif yakni kemampuan memahami secara detail isi bacaan secara lengkap, akurat dan kritis pada suatu fakta, konsep, pendapat, gagasan, pengalaman, perasaan dan pesannya. Saat membaca beberapa pembaca biasanya membaca hanya satu atau hanya beberapa bacaan yang ada. Hal ini bertujuan agar menumbuhkan dan mengasah kemampuan dalam membaca dengan kritis. Membaca dengan intensif diistilahkan dengan teknik dalam membaca untuk pembelajaran. Keterampilan untuk membaca intensif membuat para pembaca paham pada teks, bisa pada tingkat lateral, kritis interpretatif, maupun evaluatif. Pada aspek kognitif, hal yang dapat dikembangkan dengan teknik membaca yang intensif itu ialah kemampuan untuk membaca dengan komprehensif. Ciri-Ciri Membaca Intensif Karakteristik membaca dengan intensif meliputi Membaca untuk meraih tingkat pemahaman yang tinggi dengan harapan dapat mengingatnya dalam waktu relatif dengan detail agar mendapat pemahaman seluruhnya yang meliputi isi dan bagian membaca ini sebagai dasar untuk belajar pemahaman yang lebih baik dan mengingatnya lebih intensif tidak memakai cara membaca tunggal tetapi dengan berbagai variasi teknik membaca yakni scanning, membaca komprehensif, skimming dan teknik membaca intensif yakni pengembangan keterampilan dalam membaca dengan detail yang menekankan pada pemahaman kata, pengembangan kosakata, kalimat dan pemahaman seluruh dari isi ini melatih siswa membaca kalimat pada teks secar cermat dan dengan penuh konsentrasi, adanya kecermatan, sehingga menemukan kesalahan struktur, kosakata, serta penggunaan ejaan atau tanda ini juga dapat melatih siswa untuk berpikir lebih kritis, kreatif dan inovatif. Tujuan Membaca Intensif Membaca intensif selain bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menentukan sebuah pokok persoalan atau perihal yang menarik dari suatu teks bacaan untuk dapat atau layak dijadikan sebagai bahan diskusi. Membaca intensif juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memilih salah satu atau beberapa pokok pikiran yang paling tepat untuk dijadikan sebagai bahan diskusi bersama teman. Selain dengan cara itu kita juga dapat menentukan bahan diskusi dengan cara membuat kesimpulan dari pokok-pokok pikiran itu kemudian mengambil inti sari persoalannya. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan berkenaan dengan informasi yang layak untuk menjadi bahan diskusi antara lain dapat menambah pengetahuan atau wawasan, bermanfaat dan akan lebih baik jika sedang menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Manfaat Membaca Intensif Adapun manfaat membaca intensif antara lain Pembaca menguasai isi teks secara mantap. Pembaca mengetahui latar belakang ditulisnya teks tersebut. Pembaca dapat mempunyai daya ingat yang lebih lama yang berhubungan dengan isi teks. Jenis-Jenis Membaca Intensif Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis membaca intensif, terdiri atas Membaca TelitiMembaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis. Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf. Membaca PemahamanMenurut Tarigan 198656 membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. Membaca KritisMembaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Membaca IdeMembaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan 198656 membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan a mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; b masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; c hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh. Membaca Bahasa AsingMembaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan. Membaca SastraMembaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian. Cara Membaca Intensif Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan berkenaan dengan informasi yang layak untuk menjadi bahan diskusi, antara lain dapat menambah pengetahuan atau wawasan, bermanfaat dan akan lebih baik jika sedang menjai bahan pembicaraan masyarakat. Dalam menyimpulkan mengenai informasi atau perihal yang layak dijadikan sebagai bahan diskusi dari suatu teks, kalian perlu melakukan hal-hal diantaranya sebagai berikut Membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal yang lain. Akan lebih baik jika kalian menemukan pokok-pokok pikiran yang ada kemudian memilih yang paling layak untuk dijadikan sebagai bahan diskusi. Mempertimbangkan kemampuan diri dan kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan kalian diskusiakan. Jangan sampai kalian menentukan diskusi yang menarik tetapi kalian sendiri tidak memahami persoalan tersebut. Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait perihal yang akan didiskusikan. Demikianlah pembahasan mengenai Membaca Intensif – Pengertian, Ciri, Tujuan, Manfaat, Jenis & Cara Membaca semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian, semua terima kasih banyak atas kunjungannya.
Adapunciri-ciri hasil belajar adalah sebagai berikut: a. Hasil belajar memiliki kapasitas berupa pengetahuan, kebiasaan, keterampilan sikap dan cita-cita b. Memiliki dampak pengajaran dan pengiring c. Adanya perubahan mental, tingkah laku dan jasmani Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Membaca interpretatif bertujuan agar para siswa mampu menginterpretasi atau menafsirkan maksud pengarang, apakah karangan itu fakta atau fiksi, sifat-sifat tokoh, reaksi emosional, gaya bahasa dan bahasa kiasan, serta dampak-dampak cerita tersebut terhadap Maksud Pengarang Seorang pengarang menulis sesuatu utuk dibaca orang lain. Pengarang sebenarnya mempunyai maksud tertentu dengan karya itu, oleh sebab itu perlu kita ketahui terlebih dahulu ragam-ragan tulisan. Secara garis besarnya karya tulis dapat berupa1. Narasi2. Deskrepsi3. Persuasi4. Eksposisitarigan1. Tulisan Bernada Akrab Tulisan ini bersifat pribadi yaitu suatu bentuk tulisan yang memnberikan sesuatu yang paling menyenangkan dalam perjalanan diri penulis. Peranan yang paling penting dari tulisan pribadi adalah nilai yang terkandung didalamnya. Penulis akan lebih sadar akan kehidupan itu sebab pikiran-pikiran mengenai kehidupan telah dilestarikan kedalam kata-kata. Tulisan pribadi dapat berbentik buku hariandiary catatan harian journal, cerita tak resmi, suray, dan puisi. Tulisan pribadi ditandai oleh1. Bahasa yang alamiah, wajar, biasa, Ujaran yang normal, lincah, kalimat yang biasa dipakai bebas dari sifat keresmian, maka tulisan pribadi harusa. Hidup, bersemangatb. Lincah, cermelangc. Menarik, memikat, mempesonad. Menyegarkantulisan pribadi dapat berbentuka. Buku harian, catatan harianb. Cerita otobiografic. Lelucon otobiografid. Esai pribadi2. Tulisan Bernada Penerangan Tulisan bernada penerangan bersifat informatif dan membuahkan tulisan yang bersifat deskriptif, bersifat memerikan. Memerikan berarti melukiskan, memaparkan adanya, tanpa menambahi mengurangi keadaan sebenarnya. Karya ini bertujuan mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan,memahami dengan sebaik-baiknya obyek,adegan, pribadi, atau suasana hati yang dialami penulis. Deskrepsi atau pemerian bermaksud menjelaskan, menerangkan ,minat pembaca. Dilihat dari bentuknya maka karya tulis pemerian dapat dibagi ataspemerian factual pemerian pribadi 3. Tulisan Bernada Penjelasan Tulisan yangbernada penjelasan disebut tulisan penyingkapan berbeda dari tulisan yang bernada penerangan,karena tujuannya tidak hanya menceritakan, memeriakan,ataupun meyakinkan tetapi justru menjelaskan sesuatu pada Tulisan Bernada Mendebat Pengarang menggunakan nada debat atau argumentasi maka hasilnya karya tulis persuasive. Persuasive bertujuan meyakinkan pembaca. Untuk mencapai tujuan itu dituntut beberapa kualitasTulisan persuasif harus jelas dan tertib. Tulisan persuasif harus hidup dan bersemangat. Tulisan persuasif harus beralasan kuat, mempunyai argument-argumen yang logis. Tulisan persuasif harus bersifat dramatik 5. Tulisan Bernada Mengkritik Tulisan yang bernada mengkritik bertujuan menilai atau mengevaluasi karya sastra, agar dapat membawa kritik yang baik. Banyak orang berprasangka jelek terhadap karya sastra. Analisis kritia kita maksudkan suatu upaya yang memacu pada pembuatan pertimbangan atau pengambilan keputusan evaluasi yang dilakukan secara matang, teliti, dan tidak berat sebelah. Tanpa membaca karya sastra, tidak mungkin membiat analisis kritis yang memuaskn. Kegiatan diskusi sastra secara analisis dapat meningkatkan keterampilan membaca dan Tulisan Bernada Kewenangan Tulisan bernada kewenangan atau otoritatif menghasilkan karya ilmiah. Tujuan karya ilmiah yanga bernada otoritatif ini ialah mencapai suatu gelar tertentu. Secara garis besar ada tiga jenis karya ilmiah, dengan masing-masing kewenangan tertentua. Skripsi untuk mencapai sarjana mudab. Tesis untuk mencapai gelar sarjanac. Disertasi untuk mencapai gelar doctorTahap yang dilalui tulisan ilmiah sebagai berikut 1. Memilih topic 2. Membaca pendahuluan 3. Menentukan bibliografi pendahuluan 4. Membuat kerangka pendahuluan.. 5. Membuat catatan 6. Menyusun kerangka akhir 7. Menyusun naskah pertama 8. Mengadakan revisi 9. Menyusun naskah akhir 10. Mengoreksi cetakan percobaan 11. mencetak karya tersebut Adelstein dan Prival,1976;521; klammer; 1978;83B. Fakta atau fiksi Membaca interpretatif adalah mengenal perbedaan antara fakta dan fiksi. Pasda tahap pertma, konsep-konsep fantasi dan realitas diperkenalkan dan dijelasakan dengan ilustrasi, kontras serta membedakan kedua tipe sastra tersebut. Pada tahap kedua, para siswa diajarkan perbedaan anatara fiksi dan non-fiksi dan diterangkan cara-cara menggunakan sumber-sumber ekste4rnal untuk menentukan realitas orang, tempat dan peristiea-peristiwa dalam cerita. Dalam penulisan cerita fiksi perlu diperhatikan prinsip-prinsip teknis sebagai berikut a Permulaan dan eksposisib Pemerian dan latarc Suasanad Pilihan dan sarane Saat pentingf Klimaksg Konflikh Komplikasii Pola atau modelj Kesudahan, kesimpulank Tokoh dan aksil Pusat minatm Pusat tokohn Pusat narasio Jarak skalap Langkah Brooks and Wareen ; 1959 644-8khusus bagi fiksi cerita pendek, maka unsur-unsur berikut ini harus dimiliki a Temab Plot, perangkap atau konflik dramaticc Pelukisan watakd Ketegangan dan pembayangane Kesegaran dan suasanaf Sudut pandang point of viewg Focus terbatas dan kesatuan lubis, 1960 14.C. Sifat-sifat tokoh Membaca interpretatif adalah keterampilan menafsirkan sifat-sifat, cirri-ciri tokoh atau character traits. Kata cirri, sifat atau trait disini mengandung pengertian yang mengacu kepada jenis-jenis karakteristik luar yang kongkrit yang mencerminkan kebiasaan, tingkah laku sehari-hari yang bersifat refleksi, tidak menunjukan kecendrungan yang mengandung motifasi tertentu. Cirri-ciri seorang tokoh berdasar tindakan atau tingkah lakunya itu mungkin saja dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dimilikinya. Berupaya mengenali sifat-sifat tokoh, menemukan peristiwa atau kejadian yang dapat menunjang pendapat mereka danmembuat ramalan-ramalan mengenai tingkah laku tokoh-tokoh tertentu berdasarkan pengetahuanmereka mengenai sifat-sifat para tokoh tersebut Otto & Chester, 1976 159. Bobot hakkat kemanusian diekspresikan sebagai a Kebutuhan-kebutuhan akan hubunganb Transendens berpisah dari orang lain dan bendac Identitas mengenali atau mengetahuid Kerangka acuan mempunyai cara yang stabilBerdasarkan klasifikasi ciri-cirinya, maka setiap pribadi mempunyai orientasi tertentu diantaranya sebagai berikut a Orientasi reseptif menerima apa sajab Orientasi eksploitatif Orientasi yang bersifat memeras, mengisapc Orientasi penimbunan orientasi yang bersifat menumpik, menimbund Orientasi perdagangan e Orientasi produktifD. Reaksi Emosional Kegiatan membaca interpretative adalah melatih keterampilan menafsirkan reaksi emosional Sesutu karya tulis. Disini dipusatkan pada dua aspek reaksi emosional, yaitu a Reaksi omosional sang pembaca pada anbea tipe karya sastra b Reaksi-reaksi omosional terhadap para tokoh di dalam karya reaksi-reaksi emosional para tokoh dalam cerita-cerita yang mereka baca serta menentukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara reaksi-reaksi para tokoh fiktif itu dengan reaksi-reaksi mereka sendiri. Emosi mempengaruhi kita dalam kehidupan, baik dalam penyesuaian diri secara perorangan maupun secra kelompok. Mengenai hal ini ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain a Emosi dapat menambah kesenangan terhadap pengalaman sehari-harib Emosi mempersiapkan tibuh kita untuk peran tertentuc Ketegangan emosi mengganggu keterampilan motorisd Emosi dapat bertindak sebagai suatu bentuk komunikasie Emosi dapat mengganggu kegiatan-kegiatan mentalf Emosi dapat bertindak sebagai sumber-sumber penilaian osial dan penilaian diri sendirig Emosi dapat mewarnai pandangan dan harapan anak-anak terhadap hidup inih Emosi mempengaruhi interaksi sociali Emosi meninggalkan dampaknya pada ekspresi wajah air muka dan mimicj Emosi dapat memengaruhi iklim psikologisk Responsi-responsi emosional kalau berlangsung berulang-ulang dapat berkembang menjadi kebiasaanCiri-ciri khas emosi-emosi tersebut atara lain a Emosi biasanya kuat, hebat berapi-apib Emosi sering-sering kelihatan munculc Emosi biasanya bersifat sementara atau tidak kekald Response-responsi mencerminkan kepribadiane Emosi sering berganti kekuatanf Emosi dapat ditemukan dengan gejala-gejala tingkah laku Keterasmpilan dan kemampuan menafsirkan gaya bahasa dan bahasa kias merupakan butir kelima dari kegiatan membaca interpretatif. Bahasa diperluas dengan cara memper6kenalkan makna-makna konotatif dan denotative eufenisme da pola-pola bahasa sehari-hari. Melalui penganalisisan karya tulis orang lain dan karya kreatif mereka sendiri. Maka para siswa belajar memahami serta memanfaatkan bahasa imajinatif dengan lebih baik. Bahasa adalah suatu sarana interaksi social, fungsi utamanya adalah kominikasi, korelasi psikologis sesuatu bahasa adalah kompetesi atau kemampuan komunikasi, kemampuan melaksanakan interaksi social dengan bantuan bahasa. Dik, 1979 5. Aspek retoris lainya dari peranan penulisan cerita adalah penggunaan bahasa untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasuif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antar sesama tokoh. Kemampuan penulis mempergunakan bahasa secara cermat dan tepat guna akan dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus-terang atau satiris, simpatik atau menjengkelkan, objektif atau emosional. Kegunaan lain dari bahasa adalah untuk menandai tema seseorang tokoh. Para peulis dapat memanfaatkanbahasa untuk menghasilkan efek misik yang serupa itu dengan cara menyuruh seseorang tokoh agak sering mengulangi suatu frase yang ingin diperkenalkan. Keterampilan sang pengarang memanfaatkan bahasa untuk menciptakan nada dan suasana yang tepat guna, dapat memukau para pembaca. Berbagai gaya bahasa dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan sang pengarang, antara lain a aliterasi pengulangan bunyi-bunyi yang samab antanaklasis pengulangan kata yang sama dengan makna yang berbedac antitesis perbandingan dua buah kata yang berantonom, berlawanan maknad kiasmus pengulangan serta infersi hubungan antara dua kata dalam kalimate oksimoron pembentukan suatu hubungan sintaksis antara dua buah antonmf paralipsis suatu rumusan yang dipergunakan untuk mengumumkan bahwa seseorang tidak mengatakan yang tidak dikatakanya dalam kalimat itu sendirig Paronomasia penjajaran kata-kata yang bersamaan bunyi tetapi berbeda maknah Silepsis penggunan sebuah kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan berpartisipasi dalam lebih dari satu kontruksi sintaksisi Zeugma koordinasi keterbatasan dua kata yanf mempunyai makna yang berbedaF. Dampak Cerita Kegiatan membaca interpretatif menyangkut masalah dampak cerita cerita, suatu keterampilan meramalkan aneka dampak yang mungkin dihasilkan oleh sesuatu cerita. Keterampilan utama yang dituntut disini adalah keterampilan meramalan dalam pelbagai tahap yang terdapat dalam cerita apa yang terjadi berikutnya dan membimbing anak-anak untuk menyadari bahwa dalam setiap situasi tertentu mungkin saja terkandung sejumlah dampak yang masuk akal. Biasanya setiap cerita dapat dibagi atas lima bagian, yaitu a Situasi pengarang mulai melikiskan suatu keadaan atau situasib Generating circumstances peristiwa yang bersangkutpaut, yang berkait-kaitan mulai bergerakc Rising action keadaan mulai memuncakd Climax peristiwa-peristiwa mulai memuncake Denoument pengarang memberikan pemecahan soal dari semua peristiwaPengartian setiap jenis tersebut adalah sebagai berikut 1 Alur gerakDalam bahasa inggis alur gerak ini disebut the action plot. Alur disusun disekitar suatu masalah dan pemecahannya. Alur ini terutama sekali sering pada sastra popular, sastra Alur pedih Disebut the pathetic plot dalam bahasa musibah menimpa seorang pelaku utama yag cantik atau ganteng tetapi lemah. Cerita ini berakhir dengan kesedihan, kepedihan dan menimbulkan rasa kasihan dari para pembaca. Alur seperti ini umumnya terdapat pada novel-novel naturalis abad Alur tragis atau the tragic plotSang pelaku utama, yang masih anteng dalam beberapa hal bertanggungjawab terhadap kemalangan yang menimpa dirinya sendiri, tetapi dia tidak mengetahui hal ini sejak semula. Karenanya, para pembaca mengalami kataris, rasa Alur penghukuman atau the punitive plotDalam alur ini sang pelaku utama tidak dapat menarik rasa simpati para pembaca, walaupun dia sebenarnya mengagumkan dalam bebrapa hal. Cerita berakhir dengan kegagalan sang pelaku Alur sinisSeorang tokoh utama, tokoh ini yang jahat memperoleh kekayaan pada akhir cerita, yang justru sepantasnya medapat Alur sentimentalSeorang tokoh utama yang sering kali lemah mengalami serentetan kemalangan, tetapi justru memperoleh kemenangan atau kejayaan pada akhir Alur kekaguman atau the admiration plotTokoh utama yang kuat, gagah dan bertanggungjawab atas tindakan-tidakannya, mengalami serangkaian mara Alur kedewasaan atau the maturing plotTokoh utama yang memang ganteng dan menarik justru tidak berpegalaman dan bersifat Alur perbaikan atau the reform plotTokoh utama sendiri bertanggung jawab penuh atas kemalangan-kemalangan yang mengganggu Alur pengujian atau the testing plotTokoh itama ini sendiri meninggaalkan serta mengingkari cita-citanya Alur pendidikan atau the education plotDalam alur ini terdapat perbaikan atau peningkatan tokoh utama. Alur ini agak mirip dengan alur kedewasaan, tetapi dalam hal ini perubahan batiniah tidak mempengaruhi prilaku sang Alur penyingkapan rahasia atau revelation plotPada mulanya tokoh utama tidak mengetahui kondisinya sendiri. Lama kelamaan dalam proses jalannya cerita, sang tokoh dapat menyingkapi rahasia pribadinya sendiri. 13 Alur perasaan saying atau the effective plotSikap dan keyakinan tokoh utama berubah, tetapi falsafah hidupnya tidak berubah14 Alur kekecewaan atau disillusionment plotSang tokoh kehilangan idamanya dan jatuh ke dalam jurang keputusasaannya. Pada akhir cerita, pembaca hanya sebentar saja bersimpati kepadanya, selanjutnya diliputi kekecewaan.
Ciriciri dan karakteristik membaca intensif yaitu: Membaca dengan tujuan meraih pemahaman yang tinggi dan harapan mengingat dalam jangka waktu panjang. Membaca secara mendalam isi dan bagian teks secara keseluruhan. Membaca tidak dengan teknik tunggal, namun dengan beragam teknik meliputi scanning,
Abstract Kemampuan membaca merupakan hal yang penting bagi siswa karena dapat meningkatkan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatkan kemampuan membaca pemahaman interpretatif siswa kelas IV SD Negeri 3 Namlea Kabupaten Buru melalui Strategi AMBT. Hasil analisis ulangan pada dua tahun terakhir khususnya kemampuan membaca pemahaman interpretatif termasuk dalam nilai yang paling rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2018/2019. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes dan data kualitatif yang diperoleh melalui lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca interpretatif siswa atau ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 65% dengan nilai rata-rata 72,5 meningkat pada siklus II sebesar 90% dengan nilai rata-rata 82,9. Persentase aktivitas guru siklus I pertemuan pertama sebesar 63,15% dan pertemuan kedua sebesar 73,68% meningkat pada siklus II pertemuan pertama sebesar 84,21% dan pertemuan kedua sebesar 89,47%. Persentase aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama sebesar 60% dan pertemuan kedua sebesar 70% meningkat pada siklus II pertemuan pertama sebesar 80% dan pertemuan kedua sebesar 90%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi AMBT dapat meningkatkan kemampuan membaca interpretatif siswa kelas IV SD Negeri 3 Namlea Kabupaten Buru.
21 Kemampuan Membaca Permulaan 2.1.1 Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Membaca adalah suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini dapat diartikan membaca sebagai proses berfikir untuk memahami teks yang dibaca. (Dalman, 2013).
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting bagi kehidupan seseorang sebagai sarana komunikasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat resepif. Dikatakan reseptif karena membaca merupakan suatu kegiatan berbahasa yang bertujuan memperoleh atau memahami informasi dari bahan bacaan. Oleh karenanya membaca memiliki peran penting dalam pengembangan pengetahuan karena sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui membaca Iskandarwassid dan Sunendar, 2015 245.Ada berbagai definisi membaca yang dikemukakan oleh para ahli yang memungkinkan adanya perbedaan pengertian membaca didasarkan pada sudut pandang tertentu. Membaca merupakan proses kognitif yang berupaya untuk menemukan informasi yang terkandung dalam tulisan. Membaca bukan sekadar melihat kumpulan huruf yang berupa kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana, tetapi membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan lambang-lambang tertulis yang bermakna sehingga pesan penulis dapat dipahami oleh pembaca Dalman, 20135.Soedarso 20107 mengemukakan bahwa membaca adalah aktivitas kompleks yang mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Membaca tidak hanya melihat suatu bacaan, tetapi memerlukan konsentrasi untuk memahami dan mengingat-ingat isi bacaan. Tampubolon 2015 5 menyatakan bahwa membaca meliputi kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Pembaca memerlukan teknik yang efektif dan efisien agar dapat memahami isi bacaan. Pembaca yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam menyerap informasi sehingga mengalami hambatan dalam pengembangan 200211 mendefinisikan membaca sebagai proses menyadap extracting dan mengontruksi constructing makna melalui interaksi dan keterlibatan dengan bahasa tulis. Pemakaian kata menyadap dan mengonstruksi untuk memberikan tekanan pada pentingnya dan kurang memadainya teks sebagai faktor penentu dalam membaca pemahaman. Pemahaman memerlukan tiga elemen utama, yaitu pembaca yang melakukan pemahaman, teks yang dipahami, dan aktivitas di mana pemahaman menjadi bagiannya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Zuchdi 2008 22 mengemukakan bahwa kemampuan membaca pemahaman terdiri dari tiga komponen utama komprehensi, yaitu pengodean kembali, pemerolehan makna leksikal, dan organisasi dengan pendapat di atas, Mikulecky 2007vi-vii menyatakan bahwa membaca adalah kegiatan yang kompleks yang melibatkan banyak jenis keterampilan. Kemampuan seorang pembaca dalam memahami dan mengingat apa yang dibaca sebagian besar bergantung pada kemampuan pembaca menerapkan keterampilan itu dalam membaca. b. Tujuan MembacaMembaca sebagai sebuah keterampilan reseptif secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi atau pesan melalui bahasa tulis. Pada dasarnya tujuan membaca ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain informasi yang diperlukan oleh pembaca dan jenis bacaan yang dipilih. Berbagai tujuan membaca dikemukakan oleh para ahli didasarkan pada informasi yang diperlukan bagi pembaca. Nurhadi 20163-4 mengemukakan berbagai tujuan membaca yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembaca. Berdasar tujuan pembaca, selanjutnya dikemukakan berbagai tujuan membaca sebagai Memahami secara detail dan menyeluruh isi Menangkap ide pokok/gagasan utama buku secara Mendapatkan informasi tentang Mengenai makna Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar. Tujuan membaca juga dikemukakan oleh Anderson melalui Dalman 201311 sebagai Membaca untuk memperoleh fakta dan Membaca untuk memperolehh ide-ide Membaca untuk mengetahui urutan/susunan struktur Membaca untuk Membaca untuk Membaca untuk menilai/ Membaca untuk memperbandingkanDari berbagai tujuan seperti dikemukakan Anderson di atas, pada prinsipnya didasarkan pada kepentingan atau tujuan pembaca. Demikian pula bahan bacaan yang akan dibaca perlu disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembaca. Oleh karana itu, pembaca perlu menentukan tujuan membaca sebelum melakukan kegiatan 20159-11 menyatakan bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup isi dan makna bacaan. Makna berhubungan erat dengan tujuan dan keintensifan dalam membaca. Tujuan membaca yang dikemukakannya sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Anderson. Secara rinci tujuan membaca adalah sebagai Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan tokoh, apa yang diperbuat tokoh, apa yang terjadi pada tokoh, atau untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik masalah yang terjadi dalam cerita, apa yang dipelajari atau dialami tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian Membaca untuk menemukan dan mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka, apa yang hendak diperlihatkan kepada pembaca, mengapa para tokoh berubah, dan berhasil atau Membaca untuk menemukan dan mengetahui apa yang wajar, lucu, benar dan tidak benar dalam cerita6 Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil, apakah pembaca akat mengikuti apa yang dilakukan tokoh atau bekerja seperti cara Membaca untuk menemukan bagaiman cara tokoh berubah, bagaimana perbedaan kehidupan tokoh dengan kehidupan yang dikenal pembaca, bagaimana persamaan dan perbedaan tokoh dengan apa yang dialami Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MembacaMembaca sebagai sebuah keterampilan berbahasa tidak terlepas dari berbagai pengaruh yang menyebabkan keberhasilan dan kegagalan seorang pembaca dalam memahami isi bacaan. Snow 200211-12 mengemukakan bahwa ada tiga elemen utama yang mempengaruhi pemahaman pembaca, yaitu pembaca, teks, dan aktivitas di mana pemahaman menjadi bagiannya. Aspek pembaca berkenaan dengan semua kapasitas, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang digunakan seseorang dalam kegiatan membaca. Teks adalah teks cetak atau teks elektronik apa pun, sedangkan aktivitas adalah tujuan, proses, dan konsekuensi yang berhubungan dengan kegiatan membaca. Tiga dimensi tersebut membatasi fenomena yang terjadi di dalam konteks sosiokultural yang lebih besar yang membentuk dan dibentuk oleh pembaca yang berinteraksi dengan tiga elemen tersebut. Pembaca, teks, dan aktivitas juga berinterelasi dengan cara dinamis yang berubah-ubah selama proses sisi lain Johnson dan Pearson melalui Zuchdi, 200823 mengemukakan bahwa secara garis besar komprehensi membaca dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu yang berasal dari dalam diri pembaca dan di luar diri pembaca. Faktor- faktor yang berada di dalam diri pembaca meliputi kemampuan linguisik kebahasaan, minat seberapa besar kepedulian pembaca terhadap bacaan yang dihadapinya, motivasi seberapa besar kepedulian pembaca terhadap tugas membaca, dan kemampuan membaca seberapa baik pembaca dapat membaca. Faktor-faktor di luar diri pembaca dikategorikan menjadi dua, yaitu unsur-nsur bacaan dan lingkungan pembaca. Unsur-unsur bacaan meliputi kebahasaan teks dan organisasi teks. Kualitas lingkungan meliputi persiapan guru sebelum, pada saat, dan setelah membaca, cara murid menanggapi tugas, dan suasana umum penyelesaian tugas hambatan , dorongan, dan sebagainya.Selanjutnya Yap via Zuchdi 200825 mengemukakan bahwa kemampuan membaca seseorang sangat ditentukan oleh faktor kuantitas membaca. Artinya, kemampuan membaca seseorang sangat dipengaruh oleh jumlah waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas membaca. Semakin banyak waktu membaca besar kemungkinan semakin tinggi tingkat komprehensinya atau semakin mudah memahami bacaan. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Yap terkait perbandingan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca yakni 65% ditentukan oleh banyaknya waktu yang digunakan untuk membaca, 25% oleh IQ, dan 10% dari faktor lain berupa lingkungan sosial, emosional, dan kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembaca, Tampubolon 201511 menyatakan bahwa ada enam faktor utama, yaitu 1 kompetensi kebahasaan, 2 kemampuan mata, 3 penentuan informasi fokus, 4 teknik dan metode membaca, 5 fleksibilitas membaca, dan 6 kebiasaan membaca. Dalman 2013 21-22 mengemukakan bahwa membaca dipengaruhi oleh fleksibilitas membaca, yaitu kemampuan untuk mengatur kecepatan membaca dan memilih strategi yang sesuai agar informasi yang diperlukan dapat diterima dengan baik. d. Jenis-Jenis MembacaAda berbagai macam pengelompokan jenis membaca. Klasifikasi jenis membaca didasarkan pada cara pandang para ahli sehingga ada kalanya berbeda antara ahli yang satu dengan yang lain. Tarigan 201514 mengelompokkan membaca berdasar dua kategori, yaitu 1 atas dasar terdengar atau tidaknya suara pembaca, dan 2 atas dasar bersuara dan tidaknya, membaca dikelompokkan menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan membaca bersuara. Berdasar keintensifannya dibedakan atass membaca ekstensif dan intensif. Membaca intensif dikelompokkan menjadi tiga yaitu membaca survei, sekilas, dan dangkal. Membaca intensif dibedakan atas membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi dikelompokkan menjadi tiga yaitu membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide, sedangkan membaca telaah Bahasa dibedakan menjadi dua yaitu membaca bhasa dan membaca Membaca NyaringTarigan 201523 mendefiisikan membaca nyaring sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi pembaca atau pendengaruntuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan penulis. Pembaca nyaring pertama-tama harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Pembaca nyaring juga harus memiliki keterampilan menafsirkan bahan bacaan serta kecepatan mata dan pandangan mata. Dalam membaca nyaring, pembaca dituntut untuk memiliki kemampuan mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi nyaring merupakan suatu keterampilan yang serba rumit dan kompleks. Dikatakan rumit dan kompleks karena di dalam membaca nyaring diperlukan pemahaman terhadap aksara di atas halam kertas serta memproduksi suara yang tepat dan bermakna. Perlu diingat bahwa membaca nyaring pada hakikatnya merupakan masalah lisan Tarigan, 201524.Seorang pembaca nyaring yang baik selalu ingin menyampaikan sesuatu/informasi yang penting berupa informasi baru, suatu pengalaman berharga, uraian yang jelas, karakter yang menarik, sekelumit humor yang segar, atau sebait puisi kepada pendengarnya. Agar dapat membaca nyaring dengan baik pembaca juga dituntut menguasai keterampilan-keterampilan persepsi sehingga dapat memahami kata-kata dengan cepat dan tepat Tarigan, 201527.2 Membaca dalam HatiMembaca dalam hati sesuai namanya adalah kegiatan membaca yag dilakukan tanpa bersuara. Dalam membaca dalam hati pembaca menggunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan karena tujuan utamanya adalah untuk memperoleh informasi. Membaca dalam hati dibedakan atas membaca ekstensif dan intensif Tarigan, 2015 30-31.a Membaca EkstensifMembaca ekstensif berarti membaca secara luas, yaitu membaca sebanyak mungkin teks dalam waktu yang singkat. Tujuan dan tuntutan dalam membaca ekstensif adalah memahami isi atau bagian-bagian penting sebuah bacaan secara cepat. Membaca ekstensif meliputi membaca survei, sekilas, dan survei biasa dilakukan sebelum seorang pembaca melakukan kegiatan membaca. Membaca survei dilakukan untuk meneliti atau mencermati terlebih dahulu bahan bacaan yang akan dipelajari atau ditelaah melalui cara-cara berikut, a memeriksa, meneliti indeks dan daftar kata yang terdapat dalam buku, b melihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdat dalam buku, dan c memeriksa, meneliti bagan, skema, outline sekilas atau skimming adalah jenis membaca yang membuat mata kita bergerak cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi. Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas yaitu a untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu bahan bacaan, b untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan, dan c untuk menemukan bahan yang diperlukan dalam kajian dangkal bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaranyang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca dangkal biasanya dilakukan untuk tujuan kesenangan, membaca ringan sebagai hiburan di waktu kaitannya dengan membaca ekstensif, Mikulecky 20074-5 mengemukakan bagaimana cara memilih buku serta petunjuk dalam membaca ekstensif. Dalam memilih buku atau bahan bacaan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut.a Pilihlah buku yang menarik perhatian anda. Guru atau teman sekelas anda mungkin mempunyai saran yang baik, tetapi pilihlah buku yang terbaik bagi anda, bukan bagi teman atau guru anda.b Pilihlah buku utuh, bukan koleksi artikel atau cerita. Membaca buku utuh dengan satu penulis akan membuat anda menjadi merasa senang dengan gaya tulisan dan kosakatanya.c Hindari buku yang menceritakan apa yang anda sudah familiar karena anda sudah membacanya – mungkin dalam bahasa yang berbeda – atau telah melihat gambar hidup yang dibuat berdasarkan cerita itu. Mengetahui apa yang akan terjadi mungkin membuatnya kurang menarik bagi anda.d Evaluasi buku itu. Untuk menemukan penulis dan genre tipe buku, baca sampul depan dan belakang. Bacalah halaman-halaman pertamanya, untuk menemukan gaya dan subjeknya.e Periksa tingkat kesulitannya. Jika buku itu terlalu mudah, mungkin akan membosankan; jika terlalu sulit mungkin anda menjadi berkecil hati dan berhenti membaca. Untuk menemukan seberapa tingkat kesulitan buku itu bagi anda, perhitungkan sejumlah kata utama pada halaman tertentu yang tidak anda ketahui. Kata utama adalah kata yang harus anda ketahui dengan tujuan mengikuti makna umumnya Jika pada setiap halaman anda menemukan lima kata utama yang tidak anda ketahui maknanya, berarti buku itu sulit bagi anda. Jika tidak ada kata utama yang tidak anda ketahui maknanya, berarti buku itu mudah bagi memperhatikan beberapa hal di atas, Mikulecky 20075 memberikan petunjuk atau arahan dalam kaitannya dengan praktik membaca kritis. Berikut disajikan petunjuk untuk sukses dalam membaca kritis yang dikemukakan oleh untuk Sukses dalam Membaca Ekstensif1 Susunlah tujuan untuk anda sendiri. Tentukan berapa buku yang akan anda baca selama satu semester. 2 Membacalah secara rutin setiap hari. Jadwalkan waktu dan tempat untuk membaca. Membacalah selama 30 menit setiap saat sehingga anda bisa merasa terlibat di dalam buku yang anda baca.3 Bawalah buku anda ke mana saja anda pergi dan bacalah kapan pun anda punya waktu.4 Buatlah jurnal. Tulis reaksi atau tanggapan anda terhadap isi buku itu atau pemikiran apa pun yang ditimbulkan oleh bacaan anda.5 Ketika anda sudah membaca buku itu sampai selesai, selesaikan pula Lembar Respon Buku, seperti Lembar yang ada pada halaman 24. Kemudian buatlah kesepakatan dengan guru anda untuk mengadakan pertemuan pembahasan buku untuk berbagi pikiran dan reaksi anda terhadap isi buku Membaca IntensifMembaca intensif pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami secara mendalam isi atau informasi dalam bacaan. Tujuan utama membaca intensif terletak pada keberhasilan pembaca dalam memahami secara utuh argumen-argumen yang logis, urutan atau struktur teks, pola-pola simbol, nada tambahan yang bersifat emosional dan sosial, pola-pola sikap dan tujuan penulis, serta sarana linguistik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam hubungannya dengan pemahaman isi bacaan ada berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu kecepatan membaca, kejelasan teks bacaan, dan pengenalan pembaca terhadap isi bahan bacaan Tarigan2015 37.Seperti telah diuraikan di atas, membaca intensif dikelompokkan atas dua jenis yaitu membaca telaah isi dan telaah bahasa. Membaca telaah isi diklasifikasikan menjadi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide, sedangkan membaca telaah bahasa dibedakan atas membaca bahasa dan Berbagai Jenis Membaca dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca di Sekolah1 Membaca Cepat Membaca cepat sebagai bagian dari membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tanpa mengabaikan pemahaman. Artinya, dalam proses menbaca kecepatan membaca harus disertai dengan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan. Kecepatan membaca juga dipengaruhi oleh berbagai hal seperti tujuan membaca, tingkat keterbacaan, bahan bacaan, teknik atau strategi membaca, motivasi serta hal- hal lain sebagai penentu keberhasilan membaca Tampubolon, 20157.Untuk mengukur kecepatan membaca seseorang ada berbagai cara yang dapat digunakan berdasar pendapat para ahli. Tampubolon 2015243-245 mengemukakan bahwa kecepatan membaca seseorang diukur berdasar jumlah kata yang dibaca per menit, sedangkan pemahaman diukur berdasar persentase jawaban benar terhadap pertanyaan isi bacaan. Hasil pengukuran kedua aspek tersebut diintegrasikan sehingga dapat menunjukkan kemampuan membaca secara keseluruhan. Perhitungan tersebut ditunjukkan dengan rumus kata dalam bacaan -x persentase pemahaman isi lama membaca dalam sekon60Untuk menghitung jumlah kata dalam bacaan dapat dipergunakan cara Hitung jumlah kata yang terdapat dalam sat ugaris penuh dari tepi kiri ke tepi kanan pada suatu halaman bacaan. Tuliskan jumlah itu pada selembar kertas catatan. Kata yang bersambung ke baris berikut tidak perlu Kemudian hitunglah jumlah baris pada halaman yang bersangkutan dari baris pertama sampai baris terakhir. Baris yang hanya sampai separuh dari Panjang baris atau kurang tidak perlu Kalikan jumlah kata a dan jumlah baris pada b. Hasil perkalian inilah jumlah kata kurang lebih yang terdapat pada halaman tersebut, Jika bacaan itu terdiri dari beberapa halaman maka jumlah kata ialah hasil kali dari jumlah kata tiap baris, jumlah baris, dan jumlah Jika bacaan terdiri dari kolom-kolom seperti pada surat kabar, cara tersebut a,b,c dapat dipakai tetapi dengan dasar kolom bukan halaman. Untuk mengukur waktu membaca dipergunakan sekon detik karena lama membaca tidak selalu tepat dalam menit. Oleh karena itu, untuk mengukur waktu membaca sebaiknya menggunakan stop watch. Dalam mengukur kemampuan membaca ada dua hal penting yaitu waktu baca dan persentase pemahaman isi. Waktu baca ialah jumlah sekon detik yang dipergunakan untuk membaca seluruh bacaan tidak termasuk waktu yang dipakai untuk membaca pertanyaan jika ada. Persentase pemahaman isi ialah persentase jawaban benar atas pertanyaan- pertanyaan yang memudahkan perhitungan kemampuan membaca seseorang, berikut disajikan rumus perhitungan kemampuan membaca seseorang dengan menggunakan simbol-simbol agar mudah dipahami dan digunakan. Rumus tersebut ialah2 Membaca PemahamanMembaca sebagai salah satu keterampilan reseptif yang bertujuan untuk memahami informasi yang disampaikan oleh penulis melalui bahan bacaan. Membaca pemahaman merupakan proses pemerolehan makna secara aktif dengan melibatkan pengetahuandan pengalaman yang dimilikioleh pembaca dan dihubungkan denga isi bacaan. Hal ini berarti kegiatan membaca pemahaman menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan bacaan sehingga pembaca memahami isi bacaan secara menyeluruh Somadyo, 201110. Membaca pemahaman adalah membaca dengan cara memahami materi bacaan yang melibatkan asosiasi kaitan yang benar antara makna dan pengorganisasian ide, penyimpanan gagasan dan pemakaiannya dalam berbagai aktivitas saat ini atau yang akan datang Yoakam melalui Ahuja,201050. Dalam membaca pemahaman ada tiga komponen utama komprehensi bacaan, yaitu pengodean kembali, pemerolehan makna leksikal, dan organisasi teks Golinkoff melalui Zuchdi, 200822.Membaca pemahaman merupakan proses menyadap extracting dan mengonstruksi constructing makna melalui interaksi dan keterlibatan dengan bahasa penulis. Penggunaan kata extracting menyadap’ dan constructing mengonstruksi’ untuk memberikan tekanan pada pentingnya dan kurang memadainya teks sebagai faktor penentu dalam membaca pemahaman. Pemahaman memerlukan tiga elemen utama, yaitu pembaca yang melakukan pemahaman, teks yang dipahami, dan aktivitas di mana pemahaman menjadi bagiannya Snow, 200211Ketiga elemen di atas memiliki batasan atau ruang lingkup masing-masing. Elemen pembaca adalah semua kapasitas, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang digunakan seseorang dalam kegiatan membaca. Teks adalah teks cetak atau teks elektronik apa pun. Yang berkenaan dengan aktivitas adalah tujuan, proses, dan konsekuensi yang berhubungan dengan kegiatan dimensi tersebut membatasi fenomena yang terjadi di dalam konteks sosiokultural yang lebih besar yang membentuk dan dibentuk oleh pembaca dan yang berinteraksi dengan tiga elemen itu. Pembaca, teks, dan aktivitas juga berinterelasi dengan cara dinamis yang berubah-ubah selama pra-membaca, membaca, dan pasca-membaca. Dalam membaca, kita menganggap ketiganya, masing-masing, sebagai “periode-mikro” microperiods karena penting untuk membedakan antara apa yang pembaca bawa ketika membaca dan apa yang pembaca peroleh dari membaca Snow, 200211-12Untuk memahami sebuah bacaan, pembaca harus memiliki sejumlah kapasitas dan kemampuan. Hal itu mencakup kapasitas kognitif misalnya, perhatian, memori, kemampuan analitis kritis, menyimpulkan, kemampuan visualisasi, motivasi tujuan membaca, minat terhadap konten yang dibacanya, kelihaian- diri sebagai pembaca, dan berbagai tipe pengetahuan kosakata, pengetahuan tentang topik dan domain, pengetahuan linguistis dan wacana, pengetahuan strategi pemahaman tertentu.Ketika pembaca mulai membaca sampai menyelesaikannya kegiatan apa pun berada di tangannya, beberapa pengetahuan dan kemampuan pembaca akan mengalami perubahan. Misalnya, pembaca mungkin mengalami kemajuan domain pengetahuannya selama membaca. Demikian juga, kosakata, pengetahuan kebahasaan atau kewacanaan mungkin juga mengalami kemajuan. Kelancaran juga akan meningkat sebagai fungsi latihan tambahan dalam membaca. Faktor motivasi, misalnya konsep-diri dan ketertarikan pada topik, mungkin berubah pada arah positif atau negatif ketika pengalaman membaca itu berhasil atau tidak berhasil. Sumber perubahan lain yang cukup penting terhadap pengetahuan dan kemampuan adalah pembelajaran yang diterima teks memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman. Pemahaman tidak akan terjadi jika semata-mata menyadap extracting makna dari teks. Selama membaca, pembaca mengonstruk gambaran yang berbeda dari teks yang penting untuk pemahaman. Gambaran itu meliputi, misalnya, kode permukaan susunan kata-kata dalam teks, dasar-dasar teks unit gagasan yang menggambarkan makna, dan gambaran model mental yang terkandung dalam teks. Teks itu bisa mudah dan bisa sulit, tergantung pada faktor-faktor yang terkandung di dalam teks, tergantung pada hubungan antara teks itu dengan pengetahuan dan kemampuan pembaca , serta tergantung pada aktivitas keterlibatan pembaca. Snow, 2002 14Membaca tidak terjadi dalam ruang hampa. Membaca dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk mencapai beberapa tujuan. Aktivitas membaca merujuk pada dimensi membaca itu. Aktivitas membaca melibatkan satu tujuan atau lebih, beberapa tindakan yang dilakukan untuk memproses teks, dan konsekuensi dari performa aktivitas itu. Sebelum membaca, pembaca memiliki tujuan, yang bisa ditentukan secara eksternal misalnya, memenuhi tugas kelas atau ditentukan secara internal berkeinginan untuk memprogram sebuah VCR. Tujuan itu dipengaruhi oleh sejumlah variabel motivasional, termasuk minat dan latar belakang pengetahuan terdahulu. Tujuan semula bisa mengalami perubahan selama pembaca melakukan kegiatan membaca. Maksudnya, pembaca mungkin menghadapi informasi yang menimbulkan pertanyaan baru yang membuat tujuan semula menjadi tidak terpenuhi atau tidak relevan lagi Snow, 2002 15.3. Membaca KritisKemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan baik makna tersurat maupun tersirat melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai. Mengolah secara kritis artinya dalam proses membaca seorang pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat tetapi juga menemukan makna antar baris, dan makna di balik baris Nurhadi, 2010 59.Membaca kritis yang dilakukan terhadap teks-teks bacaan bisaanya akan menjadi persiapan dalam menghasilkan tulisan. Perpaduan antara membaca dan menulis ini memiliki banyak keuntungan Pertama, anda bisa mengembangkan pemikiran tentang what is dan is not sehatnya sebuah bagian penelitian – sesuatu yang esensial ketika anda merencanakan penelitian empirik anda sendiri misalnya, untuk disertasi. Kedua, anda akan segera mulai mengidentifiksi di mana penelitian yang ada telah mengesampingkan celah yang bisa anda isi dengan penelitian anda. Ketiga, perhatian yang anda berikan pada teks dari penulis yang berbeda secara alami akan mempengaruhi kualitas tulisan anda sendiri. Keterampilan membaca kritis menaksir seberapa besar penulis telah memberikan pembenaran yang cukup terhadap klaim yang dibuatnya. Penaksiran itu bergantung sebagian pada apa yang telah dikemukakan penulis dan sebagian pada pengetahuan, pengalaman, dan kesimpulan lain yang relevan, yang bisa anda bawa ke dalam kerangka itu Poulson, 20047Selanjutnya, Nurhadi 201059 mengemukakan berbagai ciri pembaca kritis. Seseorang dikatakan sebagai pembaca kritis bila 1 dalam kegiatan membaca selalu melibatkan kemampuan berpikir kritis, 2 tidak begitu saja menerima apa yang dikatakan penulis, 3 membaca kritis adalah usaha mencari kebenaran yang hakiki, 4 membaca kritis selalu terlibat dengan permasalahan mengenai gagasan dalam bacaan, 5 membaca kritis adalah mengolah bahan bacaan bukan mengingat, 6 hasil membaca untuk diingat dan dalam membaca kritis ada berbagai jenis keterampilan yang dilakukan. Keterampilan-keterampilan tersebut berkaitan dengan usaha menemukan makna yang tersirat dalam bacaan. Beberapa jenis keterampilan tersebut ialah 1 menemukan informasi faktual, 2 menemukan ide pokok yang tersirat, 3 menemukan unsururutan, perbandingan, dan sebab akibat yang tersirat, 4 menemukan suasana, 5 membuat simpulan, 6 menemukan tujuan penulis, 7 memprediksi dampak, 8 membedakan opini dan fakta, 9 membedakan realitas dan fantasi, 10 mengikuti petunjuk, 11 menemukan unsur propaganda, 12 menilai keutuhan gagasan, 13 menilai kelengkapan antargagasan, 14 menilai kesesuaian antargagasan, 15 menilai keruntutan gagasan, 16 menilai kesesuaian antara judul dan isi bacaan, 17 membuat kerangka bahan bacaan, dan 17 menemukan tema karya sastra Nurhadi,2010 59-60.F. Metode dan Strategi MembacaAda berbagai metode dan strategi membaca yang dapat digunakan dalam prembelajaran membaca di sekolah. Westwood 2001 51 mengemukakan berbagai metode dan strategi yang dapat digunakan secara fleksibel untuk semua kelas atau kelompok anak-anak. Metode dan strategi itu dapat dengan mudah diadaptasi dan diterapkan dengan cara yang lebih terstruktur ketika melakukan tutorial terhadap anak-anak secara individual, yang mengalami kesulitan belajar. Di dalam kasus apa pun, pembelajaran membaca dianggap sebagai proses berpikir; dengan penekanan pada pemahaman. Berikut disajikan berbagai metode dan strategi membaca seperti dikemukakan Westwood 200159-63.1. DRTA Directed reading–thinking activityPendekatan DRTA didasarkan pada hubungan langsung antara proses berpikir dan aktivitas membaca. DRTA merupakan strategi pengajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman kepada anak dalam memprediksi apa yang akan dikatakan oleh penulis, membaca teks untuk mengonfirmasi atau meninjau kembali prediksi dan mengelaborasi respon Walker melaui Westwood, 2001. Berbagai pertanyaan yang disampaikan guru digunakan untuk mendorong anak berpikir secara analitis dan kritis mengenai “apa” yang mereka baca Rubin, melalui Westwood, 2001.Proses pembelajaran dengan pendekatan DRTA melibatkan pembaca dalam tiga langkah dasar1 memprediksi beberapa informasi yang mungkin ditemukan atau membuat beberapa pertanyaan yang diharapkan mendapatkan jawaban dari membaca teks dengan cermat, dengan senantiasa memikirkan apa yang sudah diprediksikan dan membuktikan – dengan disertai bukti-bukti yang diperoleh dari teks – apa yang telah diprediksi dan dipertanyakan serta membuat kesimpulan- kesimpulan yang didasarkan pada hasil membacaKeterlibatan guru, sebagian besar, mengemukakan pertanyaan yang terfokus dan relevan untuk menggugah pikiran anak• What do you think will happen?• What is this going to be about?• How would she be feeling?• Why do you think that?• Can you prove what you say from something in the book?Pendekatan DRTA bisa digunakan untuk anak dengan tingkat perkembangan membaca apa pun. Pendekatan itu mudah diakomodasikan pada level sederhana dalam pelajaran berbagi-buku shared book atau level yang melibatkan proses berpikir pada tingkat yang lebih tinggi – yaitu bagi pembaca yang lebih dewasa – ketika mereka memproses teks yang lebih sulit. Untuk konteks remedial, DRTA bisa digunakan untuk melibatkan pembaca secara lebih aktif dalam memikirkan apa yang sudah dibacanya, sesudah berjuang mendekode teks yang dibacanya. Bagi beberapa anak yang mengalami kesulitan membaca, untuk mendapatkan keuntungan besar dari DRTA biasanya mereka perlu melakukan baca-ulang agar kelancarannya dalam membaca mengalami peningkatan sehingga usaha kognitifnya bisa mencapai makna setiap Strategi PQRSPada dasarnya, strategi PQRS itu hanya sederhana; rencana tindakan langkah- demi-langkah yang mungkin dipakai anak ketika dihadapkan pada tugas membaca reading assignment Westwood, 1997. Langkah-langkah itu dapat dikemukakan berikut P = preview meninjau. Anak melakukan scaning terhadap sebuah bab atau halaman, untuk menemukan judul, subjudul, diagram, atau gambar. Dengan cara itu, kemungkinan kesan umum mengenai seperti apa teks itu dapat diperoleh. Tanyakan kepada anak atau mintalah anak untuk bertanya pada diri sendiri, “Apa yang sudah saya ketahui tentang teks itu?”b Q = question mempertanyakan. Anak membuat beberapa pertanyaan di dalam hati.• Apa yang dapat saya harapkan ketika belajar dari teks itu?• Adakah informasi yang bisa saya peroleh mengenai berapa banyak butir-butir pembiayaan?• Adakah informasi yang bisa menjawab pertanyaan berikutnya yang ada di dalam lembar pekerjaan rumah saya?• Apakah saya perlu membaca bagian teks itu secara cermat, atau bisakah jika saya hanya melakukan skiming?c R = read membaca Anak membaca halaman itu dengan cermat untuk mendapatkan informasi. Di samping itu, anak bisa melakukan baca-ulang pada bagian-bagian yang sulit. Tanyakan;• Apakah pertanyaan saya sudah terjawab?• Haruskah saya mengeceknya lagi?• Apakah saya sudah memahami apa saja yang ada di halaman itu?d S = summarise meringkas. Anak menyatakan dengan singkat dengan kata- katanya sendiri butir-butir utama yang ada di dalam teks atau menarik kesimpulan atas apa yang sudah Sudiati. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 4 Keterampilan Berbahasa Reseptif. Kemdikbud.
Berikutini karakteristik membaca intensif, diantaranya: Membaca agar mendapatkan tingkat pemahaman yang tinggi dengan harapan bisa mengingatnya dalam waktu relatif lama. Membaca detail agar memperoleh pemahaman seluruhnya meliputi isi dan bagian teks. Cara membaca ini sebagai dasar untuk belajar pemahaman yang lebih baik dan mengingat lebih lama.
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN LITERAL DAN INTERPRETATIF MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME Sitti Fauziah Muis Abstract Abstrak The results of reading literal and interpretatifunderstanding can be increased by using konstruktivisapproach. It can be seen on the process and the resultthat has been done. On the evaluating of reading literaland interpretatif understanding by using konstruktivismeapproach the students’ motivation is high, students’cooperation is active, self-learning is active, andstudents’ respond is very positive. On the evaluationprocess done by the students either cooperatively orindividually showed as the expected kunci peningkatan kemampuan, membaca literaldan interpretatif, pendekatan konstruktivisme Full Text Untitled DOI Refbacks There are currently no refbacks.
AdapunCiri-ciri membaca intensif adalah sebagai berikut: Membaca untuk meningkatkan pemahaman yang tinggi, dengan harapan Anda akan mengingatnya untuk waktu yang relatif lama. Membaca dengan cermat untuk sepenuhnya memahami konten dan bagian teks. Jenis bacaan ini adalah dasar untuk belajar lebih baik dan mengingat lebih lama.
Cara Membaca Intensif – Apa yang dimaksud membaca intensif intensif? Bagaimana cara membaca intensif dengan benar? Mengapa kita harus membaca intensif? Apa tujuan membaca intensif? Apa yang dimaksud dengan membaca intensif dan ekstensif? Mengapa kita harus membaca intensif? Apa kelebihan membaca artikel dengan metode membaca intensif? Baca Juga Pengertian Tindak Tutur Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian membaca intensif, karakteristik, ciri, tujuan, jenis dan cara membaca intensif secara lengkap. Membaca Intensif merupakan kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama, telaah, teliti dan penanganan terperinci yang dilakukan pembaca pada bacaan yang pendek berkisar 2-4 halaman. Membaca intensif yaitu membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Pengertian membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan seseorang dengan cermat agar memahami bacaan teks dengan cepat dan tepat. Kemampuan membaca intensif adalah kemampuan memahami secara detail isi bacaan secara lengkap, akurat dan kritis pada suatu fakta, konsep, pendapat, gagasan, pengalaman, perasaan dan pesan yang ada pada teks bacaan. Membaca intensif yakni teknik membaca untuk pembelajaran. Keterampilan membaca intensif membuat pembaca paham pada teks, bisa pada tingkat lateral, kritis interpretatif, ataupun evaluatif. Pada aspek kognitif, hal yang dapat dikembangkan dengan teknik membaca intensif adalah kemampuan untuk membaca dengan komprehensif. Karekteristik Membaca Intensif Karakteristik atau ciri membaca intensif, antara lain Membaca agar memperoleh tingkat pemahaman yang tinggi dengan harapan mampu mengingatnya dalam waktu relatif lama. Membaca detail agar memahami seluruhnya meliputi isi dan bagian teks. Sebagai dasar untuk belajar pemahaman yang lebih baik dan mengingat lebih lama. Tidak memakai cara membaca tunggal tapi dengan berbagai teknik membaca seperti scanning, membaca komprehensif, skimming dan teknik yang lainnya. Tujuan membaca intensif adalah pengembangan keterampilan dalam membaca dengan detail yang menekankan pada pemahaman kata, pengembangan kosa kata, kalimat dan pemahaman seluruh isi wacana. Melatih siswa membaca kalimat pada teks dengan cermat dan penuh konsentrasi, adanya kecermatan, sehingga menemukan kesalahan struktur, kosakata, serta penggunaan ejaan atau tanda baca. Dapat melatih siswa berpikir lebih kritis, kreatif dan inovatif. Tujuan Membaca Intensif Tujuan membaca intensif adalah untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi, sebagai sarana untuk menentukan pokok persoalan yang menarik dari teks bacaan untuk dapat atau layak dijadikan sebagai bahan diskusi. Membaca intensif juga bisa digunakan sebagai sarana memilih satu atau beberapa pokok pikiran yang paling tepat untuk dijadikan sebagai bahan diskusi. Selain dengan cara tersebut, kita juga bisa menentukan bahan diskusi dengan cara membuat kesimpulan dari pokok pikiran tersebut lalu ambil inti sari persoalannya. Manfaat Membaca Intensif Berikut ini manfaat membaca intensif, antara lain Agar pembaca memahami isi teks secara baik. Agar pembaca memahami latar belakang penulisan teks tersebut. Agar pembaca dapat mempunyai daya ingat yang lebih lama yang berkaitan dengan isi teks/buku yang dibaca. Jenis Membaca Intensif Berikut ini jenis-jenis membaca intensif, antara lain Membaca Teliti Tujuan membaca teliti adalah untuk memahami secara detail gagasan yang ada pada terks bacaan dan untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh penulis. Dengan cara membaca ini, pembaca dituntut dapat mengenal dan mengaitkan antar gagasan yang ada, baik yang ada pada kalimat maupun pada setiap paragraf. Baca Juga Pengertian Retorika Membaca Pemahaman Pengertian membaca pemahaman menurut Tarigan 198656 adalah jenis membaca yang dengan tujuan memahami standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola fiksi. Membaca Kritis Pengertian membaca kritis adalah jenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, analisis dan bukan hanya mencari kesalahan. Membaca Ide Pengertian membaca ide adalah jenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, mendapatkan dan memanfaatkan ide yang ada dalam bacaan. Pengertian membaca ide menurut Tarigan 198656 adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dalam suatu bacaan, seperti Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik? Masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut? Hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.? Membaca Bahasa Asing Umumnya tujuan membaca bahasa asing pada tatanan yang lebih rendah adalah untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tatanan yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan. Membaca Sastra Pengertian membaca sastra adalah kegiatan membaca karya sastra, baik yang berkaitan dengan kepentingan apresiasi ataupun berhubungan dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian. Cara Membaca Intensif Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyimpulkan informasi atau perihal yang baik untuk dijadikan bahan diskusi dari sebuah teks,antara lain Membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal lainnya. Sebaiknya, apabila kalian menemukan pokok pikiran yang ada lalu memilih yang paling layak dijadikan sebagai bahan diskusi. Pertimbangkan kemampuan diri dan kemampuan teman diskusi berkaitan dengan kemampuan diri dalam menguasai atau memahami hal yang akan didiskusikan. Jangan sampai kalian menentukan diskusi yang menarik takalian sendiri tidak memahami persoalan tersebut. Pertimbangkan referensi yang dimiliki peserta diskusi berkaitan dengan hal yang akan didiskusikan. Baca Juga Pengertian Talkshow Demikian artikel pembahasan tentang pengertian membaca intensif, karakteristik, ciri, tujuan, jenis dan cara membaca intensif secara lengkap. Semoga bermanfaat
1CNmE5. 4jv3ulf2wq.pages.dev/2434jv3ulf2wq.pages.dev/2934jv3ulf2wq.pages.dev/1344jv3ulf2wq.pages.dev/1894jv3ulf2wq.pages.dev/3744jv3ulf2wq.pages.dev/2464jv3ulf2wq.pages.dev/994jv3ulf2wq.pages.dev/3074jv3ulf2wq.pages.dev/341
ciri ciri kemampuan membaca interpretatif