Category As Saffat Tag: asbabun nuzul, download tafsir al Quran, footnote atau catatan kaki., kandungan, keutamaan surat ash shaffat, makna surat as saffat, manfaat surat as saffat, penjelasan dan keterangan, surah as saffat ayat 83-113 latin, surat As Saffat, surat as saffat ayat 83 113, tafsir lengkap al Quran online indonesia, terjemahan
فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِن قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّنْ أَنجَيْنَا مِنْهُمْ ۗ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ Maka mengapa tidak ada mengapa tidak dari umat-umat dari bangsa-bangsa terdahulu sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan orang-orang yang teguh dalam beragama dan memiliki keutamaan yang melarang daripada mengerjakan kerusakan di muka bumi makna yang dimaksud adalah meniadakan, artinya hal tersebut jelas tidak akan terjadi di kalangan mereka kecuali hanya sebagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka yang melakukan nahi mungkar sehingga selamatlah mereka. Huruf min di sini mengandung makna bayan atau penjelasan dan orang-orang yang lalim hanya mementingkan mereka tidak mau melakukan nahi mungkar dan selalu senang dengan perbuatan kerusakan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka mereka hanya bersenang-senang saja dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara lalim dengan sesuka-Nya terhadap negeri-negeri tersebut sedangkan penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan orang-orang yang beriman. وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu pemeluk agama yang satu tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat dalam masalah agama. إِلَّا مَن رَّحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu artinya Allah telah menghendaki kebaikan bagi mereka sehingga mereka tidak berselisih pendapat tentangnya. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka sebagian di antara mereka ada yang suka berselisih dan sebagian yang lain ada yang diberi rahmat oleh-Nya sehingga mereka tidak berselisih mengenai agama. Kalimat Rabbmu telah diputuskan yaitu sesungguhnya Aku akan memenuhi Jahanam dengan jin dan manusia semuanya. وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ Dan setiap lafal kullan ini dinashabkan dengan alamat naqsh sedangkan tanwinnya merupakan pergantian dari mudhaf ilaih, artinya semua kisah rasul-rasul yang diperlukan Kami ceritakan kepadamu, yaitu kisah-kisah para rasul lafal maa di sini menjadi badal daripada lafal kullan yang dengannya Kami teguhkan Kami tenangkanhatimu kalbumu dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran yang dimaksud adalah kisah-kisah para rasul ini atau ayat-ayat ini serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman orang-orang yang beriman disebutkan di sini secara khusus, mengingat hanya merekalah yang dapat memanfaatkan adanya kisah-kisah atau ayat-ayat ini untuk mempertebal keimanan mereka, berbeda dengan orang-orang kafir.
AsbabunNuzul. Surat At Taubah ayat 119 ini turun sepaket dengan dua ayat sebelumnya. Tiga ayat, yakni ayat 117-119, turun berkenaan dengan taubatnya Ka'ab bin Malik, Murarah bin Rabi' dan Hilal bin Umayyah. Ketiganya tidak ikut Perang Tabuk. Ka'ab bin Malik sebenarnya telah mempersiapkan kendaraan perang dan perbekalan.
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ ٱلْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ Arab-Latin Wa mā kāna rabbuka liyuhlikal-qurā biẓulmiw wa ahluhā muṣliḥụnArtinya Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. Hud 116 ✵ Hud 118 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Terkait Surat Hud Ayat 117 Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 117 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penafsiran dari beragam mufassir mengenai makna surat Hud ayat 117, di antaranya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Tuhanmu wahai Rasul, sekali-kali tidak akan membinasakan suatu negri dari negri-negri yang ada, sedang para penduduknya melakukan perbaikan di muka bumi lagi menjauhi perbuatan kerusakan dan kezhaliman, Sesungguhnya Dia hanya menghancurkan disebabkan oleh tindakan kezhaliman dan kerusakan mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram117. Dan tidaklah Tuhanmu -wahai Rasul- membinasakan suatu negeri apabila penduduknya melakukan perbaikan di muka bumi. Dia akan membinasakannya hanya apabila penduduknya melakukan perusakan melalui perbuatan-perbuatan yang tergolong kafir, zalim dan maksiat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah117. Dan bagian dari ketetapan Allah yang menunjukkan keadilan dan rahmat-Nya, Dia tidak membinasakan suatu negeri secara zalim yang penduduknya senantiasa melakukan perbaikan; akan tetapi Allah membinasakan negeri yang penduduknya senantiasa berbuat kezaliman dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah117. وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan Yakni saling menasehati. Allah tidak akan membinasakan mereka sampai perbuatan merusak di bumi telah menjadi sifat mereka.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaKebaikan diri dari pribadi seseorang belum tentu memberikan kebaikan bagi orang lain, karena terkadang ia lalai dan mengabaikan keadaan orang-orang disekitarnya, padahal syari'at memerintahkan agar setiap diri memperbaiki dirinya masing-masing dan menyebarkan kebaikan kepada siapapun di sekitarnya, oleh karena itu jadilah anda orang yang baik dan berbuatlah kebaikan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah117. Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan penduduk suatu negeri dengan semena-mena, sedangkan mereka baik dalam mengerjakan amal agama dan dunia, berupa keimanan dan ibadah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahTuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim sedangkan penduduknya berbuat kebaikan📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H117 maksudnya, Allah tidak patut membinasakan sebuah negeri secara zhalim, padahal mereka itu “berbuat kebaikan” yakni mereka berjalan diatas kebaikan dengan terus menerus, maka Allah tidak patut membinasakannya kecuali jika mereka berbuat zhalim dan hujjah Allah telah tegak atasnya. Bisa jadi maknanya adalah bahwa Allah tidak akan membinasakan negeri karena kezhalimannya dahulu, jika mereka bertaubat dan memperbaiki amal perbuatannya, karena Allah memaafkan mereka dan menghapus kezhaliman mereka yang telah lalu.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata بِظُلۡمٖ bizhulmin menyiksa mereka dengan zalim tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat. Makna ayat Firman-Nya وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهۡلِكَ ٱلۡقُرَىٰ بِظُلۡمٖ وَأَهۡلُهَا مُصۡلِحُونَ Tidak mungkin Rabbmu—wahai Rasulullah—memusnahkan suatu kaum dengan zalim, padahal mereka adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Namun, Dia menhancurkan mereka karena kezaliman mereka terhadap diri mereka sendiri, dengan berbuat syirik, mendustakan utusan-utusan-Nya, dan maksiat. Isi dari ayat ini, menjelaskan ketetapan Allah dalam menghancurkan umat-umat terdahulu, di antaranya yang telah dikisahkan di dalam surat ini. Pelajaran dari ayat • Selama penduduk suatu negeri adalah orang-orang saleh, mereka akan aman dari segala mara dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Hud ayat 117 Dia tidak berbuat zalim kepada mereka. Oleh karena itu, Allah tidak akan membinasakan mereka kecuali apabila mereka berbuat zalim dan telah tegak hujjah kepada mereka. Maksud ayat ini bisa juga bahwa Allah tidak akan membinasakan neger-negeri karena kezaliman mereka yang dahulu apabila mereka telah rujuk dan memperbaiki amal mereka, karena Allah akan memaafkan mereka, dan menghapuskan kezaliman mereka yang telah lalu.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 117Dan sekali-kali tuhanmu yang membimbing dan memberi petunjuk kepada hamba-Nya tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, yakni membinasakan secara total dan menyeluruh, selama penduduknya negeri itu adalah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Dan jika tuhanmu wahai nabi Muhammad yang membimbing dan memberiimu menghendaki, tentu dia jadikan seluruh manusia menjadi umat yang satu, yakni menganut satu agama, satu keyakinan, atau satu pendapat, tetapi Allah tidak menghendaki demikian, melainkan memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih'sebagai wujud keadilan Allah dalam memberikan pahala dan siksa. Meskipun Allah memberi mereka kebebasan memilih, mereka senantiasa tetap berselisih pendapat tentang kebenaran, lantaran mereka mengikuti hawa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beraneka penjabaran dari kalangan pakar tafsir terhadap kandungan dan arti surat Hud ayat 117 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Sering Dilihat Nikmati ratusan topik yang sering dilihat, seperti surat/ayat Do’a Setelah Adzan, Al-A’la, Seribu Dinar, Al-Kafirun, Yusuf 28, Al-Fatihah. Juga Al-Hujurat 13, Al-Isra 32, Al-Falaq, Adh-Dhuha, An-Naba, Al-Qadr. Do’a Setelah AdzanAl-A’laSeribu DinarAl-KafirunYusuf 28Al-FatihahAl-Hujurat 13Al-Isra 32Al-FalaqAdh-DhuhaAn-NabaAl-Qadr Pencarian al muluk, surat al hajj ayat 27 beserta artinya, surat wal asri latin dan artinya, latin surat al maidah ayat 2, surat al falag Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
AsbabunNuzul Quran: Quran Surat Huud ayat 18|Penjelasan. Surat Hud - Wikiwand. Arti Perkata Surat Hud Ayat 117-119 + Teks Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir. Tafsir Ibnu Katsir Surat Huud - [PDF Document] Surah Hud ayat 88 [QS. 11:88] » Tafsir Alquran (Surah nomor 11 ayat 88)
Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat Hud Ayat 119 إِلَّا مَن رَّحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجْمَعِينَ Illā mar raḥima rabbuk, wa liżālika khalaqahum, wa tammat kalimatu rabbika la`amla`anna jahannama minal-jinnati wan-nāsi ajma’īn Artinya Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu keputusan-Nya telah ditetapkan sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia yang durhaka semuanya. Asbabun Nuzul Surat Hud Ayat 119 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat Hud Ayat 119 Perselisihan itu terjadi kecuali di antara orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu, mereka tidak berselisih, tetap mengikuti petunjuk Allah dan memilih agama yang benar. Dan untuk itulah Allah menciptakan sebagian mereka sengsara dan sebagian lain bahagia. Kalimat Tuhanmu, yakni keputusan-Ku telah tetap, bahwa Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia semuanya yang durhaka. Perselisihan mereka tidak saja tentang agama yang dianut oleh masing-masing kaum seperti agama Yahudi, Nasrani, Majusi, Islam, atau syirik, tetapi juga penganut dari satu agama, kecuali orang-orang yang mendapat rahmat dari Allah dan diberi taufik serta hidayah. Mereka itu bersatu dan selalu mengusahakan persatuan agar manusia taat kepada peraturan dan ketentuan Allah, mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Demikian kehendak Allah mengenai keragaman manusia. Ada yang mendapat rahmat, taufik, dan hidayah dari Allah, mereka bersatu dan menggalang persatuan, dan mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang bahagia yang akan menjadi penghuni surga. Ada pula yang tak putus-putusnya berselisih dan mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang celaka yang menjadi penghuni neraka. Malik bin Anas pernah berkata, “Manusia itu diciptakan sebagian berada di surga dan sebagian yang lain berada di neraka sa’ir.” Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat ini dengan satu ketegasan bahwa telah menjadi ketentuan- Nya akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia yang selalu berbuat jahat dan dosa di muka bumi ini. Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online
Dzakhairul Ugba,karya Ath-Thabari Asy-Syafi'i, hal. 21, 23, dan 24. 13. Asbabun Nuzul,karya Al-Wahidi, hal. 203, cetakan Al-Halabi, Mesir. 1 ae (00 aa Tafsir Al-'Ayyasyi, tentang surat ini. Surah Asy-Syu'ara : 214 Ayat Indzar "Dan berilah peringatan keluargamu yang terdekat" Ketika ayat ini turun Rasulullah SAWW bersabda: "Wahai Bani Date 33700 AM Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 di dalamnya memaparkan mengenai tema "ujian untuk selalu jujur". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4310 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi hadis yang terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 ini, akan dielaborasi dipaparkan lebih detail pada kajian di bawah ini. Kajian Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310Bismillahirrahmaanirrahiim...Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith macam-macam orang menyebutnya. Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran Qur’an/al Qur’an, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis Bukhari nomor 4308 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 118. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link dengan judul Quran Surat at Taubah[9] ayat 118 Penjelasan .Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka'ab bin Malik- dia berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik bercerita mengenai ketertinggalannya dari perang Tabuk. Demi Allah, setahu saya tidak ada seorang muslim yang telah di uji Allah dalam kejujuran ucapannya, yang ia lebih baik dari pada apa yang telah diujikan Allah kepada saya sejak saya ceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya tidak pernah bermaksud untuk berdusta kepada Rasulullah hingga sekarang ini. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Rasulullah-Nya shallallahu 'alaihi wasallam "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar… hingga ayat 'dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.' Qs. At-Taubah 9 117-119.Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4310 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 118 Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “ujian untuk selalu jujur”. Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4310. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4678. Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al dari sisi matannya isi/kandungan, hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4310 berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis ini, yaitu terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119. TafsirIndonesia Depag Surah An-Nisaa' 105. [347] Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan berhubungan dengan pencurian yang dilakukan Thu'mah dan ia menyembunyikan barang curian itu di rumah seorang Yahudi. Thu'mah tidak mengakui perbuatannya itu malah menuduh bahwa yang mencuri barang itu orang Yahudi.
Al-Qur'an Surat Hud Ayat 117-119. وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ . وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ . إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ "dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu keputusanNya telah ditetapkan Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia yang durhaka semuanya." QS. Hud 117-119 Memahami Isi Kandungan QS. Hud Ayat 117-119. Ayat ini menginformasikan bahwa kalau dalam suatu negeri masih ada orangorang baik, maka Allah Swt tidaklah akan membinakan negeri itu dengan aniaya, dengan tidak ada sebab. Adzab turun disebabkan perbuatan zalim manusia, maka berbuat baiklah untuk menghindarinya. Kezaliman terjadi bila seseorang mengambil hak orang lain,baik karena ia butuh atau karena ia jahat. Allah Swt Maha Kaya tidak membutuhkan sesuatu. Tidak ada sesuatu yang ada pada manusia atau alam raya yang dibutuhkan Allah, bahkan semua adalah milik-Nya, karena Allah-lah yang menganugerahkannya. Selain itu, perlu dipahami bahwa Allah Swt menciptakan manusia berbeda-beda dan tidak dijadikan bersatu merupakan sunnatullah. Perbedaan ini membawah hikmah yang besar bagi kehidupan manusia. Dengan adanya perbedaan pendapat/pemikiran dapat membuat peradaban manusia berkembang maju. Bisa dibayangkan kalau manusia itu dijadikan satu dalam; keinginannya, ilmunya, wataknya dan seterusnya, maka kehidupan manusia akan berjalan stagnan. Perselisihan adalah rahmat dan nikmat yang sempurna jika manusia pandai membawakannya. Sebab itu, hendaklah dipertinggi kecerdasan dan kesadaran beragama sehingga perselisihan dan perbedaan benar-benar menguntungkan bagi kehidupan manusia. Kalau Allah Swt berkehendak menjadikan semua manusia sama, tanpa perbedaan, maka Dia menciptakan manusia seperti binatang tidak dapat berkreasi dan melakukan pengembangan, baik terhadap dirinya apalagi lingkungannya. Tetapi itu tidak dikehendaki Allah Swt, karena Dia menugaskan manusia sebagai khalifah. Dengan adanya perbedaan itu, manusia dapat berlomba-lomba dalam kebajikan, dan dengan demikian akan terjadi kreatifitas dan peningkatan kualitas. Karena hanya dengan perbedaan dan perlombaan yang sehat, kedua hal itu akan tercapai. Antara lain untuk itulah manusia dianugerahi-Nya kebebesan bertindak, memilah dan memilih. Tetapi ada perbedaan yang tidak direstui Allah Swt. Ada perbedaan yang dikecam-Nya, yaitu perbedaan dalam hal prinsip-prinsip ajaran agama. Allah Swt menganugerahkan manusia akal pikiran, potensi baik dan buruk, dan dalam saat yang sama mengutus para nabi dan rasul, menurunkan kitab suci, untuk mengukuhkan fitrah kesucian yang melengkapi jiwa manusia, dengan harapan kiranya manusia tidak perlu berselisih. Tetapi ternyata sebagian manusia menggunakan potensi-potensinya itu untuk berselisih pula dalam prinsip-prinsip pokok agama. Baca Juga Kandungan Al-Qur’an Surat Al-An’am Ayat 70 Tentang Tanggung Jawab Manusia Terhadap Masyarakat Kandungan Al-Qur’an Surat Thaha Ayat 132 Tentang Tanggung Jawab Manusia Terhadap Keluarga Kandungan Al-Qur’an Surat At-Tahrim Ayat 6 Tentang Tanggung Jawab Manusia Terhadap Keluarga Mereka berselisih menurut kecenderungan, cara berpikir dan hawa nafsu masing-masing, serta bersikeras dengan pendapatnya. Kecuali, orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhan. Karena itu, Allah Swt memperingatkan siapa yang memilih selain ajaran-Nya maka dia terancam oleh siksa-Nya. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang isi kandungan Al-Qur’an Surat Hud Ayat 117-119 tentang tanggung jawab manusia terhadap masyarakat. Sumber buku Tafsir Ilmu Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia, 2016. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
AsbabulNuzul. antara awal surat dengan akhir surat. Contohnya memaknai kata takwil tersebut dengan makna kedua, yaitu tafsir, sebagaimana di kemukakan Mujahid ini Ats-Tsauri 117 Perbedaan Muhkam dan Mutasyabil. berkata,jika di katakan, ia mengetahui (Hud : 45-46). Dalam ayat ini Allah membenarkan apa yang di katakan Nuh , Teks Bacaan Arab, Latin, Terjemah Bahasa Indonesia, Tafsir dan Mufradat / Arti Perkata Quran Surat Hud Ayat 117-119Tulisan arti perkata selanjutnya akan dibahas mengenai surat hud ayat 117-119, yang mana surat ini merupakan salahsatu surat yang diturunkan di Makkah yang memiliki jumlah ayat 123 ayat dengan urutan ke 11 pada daftar surat dalam Al-QuranPada surat hud ayat 117-119 ini mempunyai pelajaran atau isi kandungan mengenai tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakatBaca Juga Surat Al-Hasyr Ayat 7 Teks Arab, Latin, Terjemah, Tafsir dan Arti PerkataBerikut ini Teks Arab, Latin, Terjemah Bahasa Indonesia, Tafsir Kemenag dan Mufradat / Arti Perkata Quran Surat Hud Ayat 117, 118 dan 119117وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرٰى بِظُلْمٍ وَّاَهْلُهَا مُصْلِحُوْنَwa mā kāna rabbuka liyuhlikal-qurā biẓulmiw wa ahluhā muṣliḥụnDan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama penduduknya orang-orang yang berbuat شَاۤءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَۙwalau syā`a rabbuka laja’alan-nāsa ummataw wāḥidataw wa lā yazālụna mukhtalifīnDan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat,119اِلَّا مَنْ رَّحِمَ رَبُّكَ ۗوَلِذٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗوَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَillā mar raḥima rabbuk, wa liżālika khalaqahum, wa tammat kalimatu rabbika la`amla`anna jahannama minal-jinnati wan-nāsi ajma’īnkecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat keputusan Tuhanmu telah tetap, “Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia yang durhaka semuanya.”Arti Perkata Surat Hud Ayat 117-119Download Arti Perkata Lengkap OfflineAyat 117BacaanArtiوَمَا dan tidakكَانَ dan ia adalahرَبُّكَ tuhanmuلِيُهْلِكَ untuk dibinasakanالْقُرٰى negeriبِظُلْمٍ dengan aniayaوَّاَهْلُهَا dan penduduknyaمُصْلِحُوْنَorang-orang yang sungguh-sungguh berbuat baikDownload Arti Perkata Lengkap OfflineAyat 118BacaanArtiوَلَوْdan jikalauشَاۤءَmenghendakiرَبُّكَtuhanmuلَجَعَلَ tentu ia [lk] menjadikanالنَّاسَ manusiaاُمَّةً ummatوَّاحِدَةً ia[pr] yang satu/sekaliوَّلَا dan tidakيَزَالُوْنَsenantiasaمُخْتَلِفِيْنَۙorang-orang yang berselisihAyat 119BacaanArtiاِلَّا kecualiمَنْ orangرَّحِمَmerahmatiرَبُّكَ ۗtuhanmuوَلِذٰلِكَ dan untuk itulahخَلَقَهُمْia menciptakan merekaوَتَمَّتْ dan sempurnaكَلِمَةُ kalimat / ketentuanرَبِّكَ tuhanmuلَاَمْلَـَٔنَّ sungguh aku akan memenuhiجَهَنَّمَneraka jahanamمِنَdari/denganالْجِنَّةِ jin-jinوَالنَّاسِ dan manusiaاَجْمَعِيْنَmereka semuanyaDownload Arti Perkata Lengkap OfflineTafsir Surat Hud Ayat 117, 118 dan 119117Pada ayat ini Allah swt menjelaskan bahwa Dia tidak akan membinasakan suatu negeri, jika penduduk negeri itu, masih berbuat kebaikan, tidak berbuat zalim seperti mengurangi timbangan sebagaimana halnya kaum Nabi Syuaib tidak melakukan perbuatan liwath homoseks, sodomi seperti halnya kaum Nabi Lut tidak patuh kepada pimpinannya yang kejam dan bengis, seperti halnya Firaun, dan kejahatan lain, karena yang demikian, adalah suatu kezaliman. Allah tidak akan menyuruh melakukan yang demikian itu. Firman Allah Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. Fushshilat/41 46 Dan firman-Nya Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun. Yunus/10 44118Ayat ini menjelaskan bahwa kalau Allah menghendaki, maka manusia menjadi umat yang satu dalam beragama sesuai dengan fitrah asal kejadiannya. Sekalipun pada mulanya manusia itu merupakan umat yang satu tidak terdapat perselisihan di antara mereka, tetapi setelah mereka berkembang biak, timbullah keperluan dan keinginan yang berbeda-beda maka timbul pulalah perbedaan dan perselisihan yang tak habis-habisnya, sebagaimana firman Allah Dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Yunus/10 19Close119Perselisihan mereka tidak saja tentang agama yang dianut oleh masing-masing kaum seperti agama Yahudi, Nasrani, Majusi, Islam, atau syirik, tetapi juga penganut dari satu agama, kecuali orang-orang yang mendapat rahmat dari Allah dan diberi taufik serta hidayah. Mereka itu bersatu dan selalu mengusahakan persatuan agar manusia taat kepada peraturan dan ketentuan Allah, mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Demikian kehendak Allah mengenai keragaman manusia. Ada yang mendapat rahmat, taufik, dan hidayah dari Allah, mereka bersatu dan menggalang persatuan, dan mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang bahagia yang akan menjadi penghuni surga. Ada pula yang tak putus-putusnya berselisih dan mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang celaka yang menjadi penghuni neraka. Malik bin Anas pernah berkata, “Manusia itu diciptakan sebagian berada di surga dan sebagian yang lain berada di neraka sair.” Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat ini dengan satu ketegasan bahwa telah menjadi ketentuan-Nya akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia yang selalu berbuat jahat dan dosa di muka bumi ini.— Quran KemenagDengan artikel kali ini mengenai surat hud ayat 117, 118 dan 119 dengan teks arab, latin, terjemah, tafsir serta terjemah perkata / mufradat dalam bentuk Arab, Latin dan Terjemah Surat Hud Ayat 117, 118 dan 119Arti Perkata Surat Hud Ayat 117-119Tafsir Surat Hud Ayat 117, 118 dan 119
\n\n \nasbabun nuzul surat hud ayat 117 119
AsbabunNuzul Surat Al-An'am memuat sebab-sebab turunnya sebagian ayat-ayat pada surat Al-An'am. For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Asbabun Nuzul Surah Al-An'am . Home Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara lalim dengan sesuka-Nya terhadap negeri-negeri tersebut sedangkan penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan orang-orang yang beriman. Bukan merupakan suatu ketentuan dan keadilan Allah di alam ini, untuk menganiaya penduduk suatu negeri dengan membinasakan mereka, padahal mereka berpegang teguh pada kebenaran dan melaksanakan segala kebaikan secara konsisten serta mengerjakan segala yang membawa kemaslahatan bagi diri mereka dan orang lain. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Dia tidak berbuat zalim kepada mereka. Oleh karena itu, Allah tidak akan membinasakan mereka kecuali apabila mereka berbuat zalim dan telah tegak hujjah kepada mereka. Maksud ayat ini bisa juga bahwa Allah tidak akan membinasakan neger-negeri karena kezaliman mereka yang dahulu apabila mereka telah rujuk dan memperbaiki amal mereka, karena Allah akan memaafkan mereka, dan menghapuskan kezaliman mereka yang telah lalu. hb6Zq.
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/367
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/58
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/356
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/129
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/212
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/159
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/175
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/348
  • 4jv3ulf2wq.pages.dev/316
  • asbabun nuzul surat hud ayat 117 119